Mohon tunggu...
Nabila Najwa
Nabila Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Program studi Bahasa dan Sastra Inggris

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Kasus Modernisasi di Sektor Pendidikan

20 Agustus 2024   20:15 Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:17 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kearifan lokal adalah nilai, norma atau tradisi dalam suatu komunitas yang diturunkan dari generasi ke generasi. Mencakup hal seperti tradisi upacara, membuat kerajinan, berperilaku atau kegiatan sehari-hari. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi tradisi dan nilai daerah lokal. Sebagai warga Indonesia, penting untuk kita menjaga eksistensi budaya yang masih bertahan di suatu daerah, menurunkan perilaku sopan santun , budaya dan tradisi kearifan lokal kepada generasi selanjutnya supaya tidak terlupakan.

Dalam dalam tujuan mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045, tentu harus diiringi dengan perkembangan teknologi dan SDM yang pesat. Hal ini diterapkan pada sektor pendidikan supaya dapat mencapai target generasi Indonesia Emas yang maju dan berkelanjutan pada tahun 2045. 

Namun dengan perkembangan teknologi pesat di era modernisasi ini, tidak hanya mendatangkan kuntungan, kita juga harus wasapada akan datangnya tantangan dalam menangkis lunturnya kearifan lokal pada sektor pendidikan di Indonesia. Dengan fokus terhadap teknologi baru yang selalu muncul dikurikulum Indonesia, ada resiko dapat terabaikannya nilai dan tradisi kearifan lokal yang merupakan identitas penting sebagai masyarakat Indonesia. Ada pula masalah akses teknologi di bagian pelosok negeri Indonesia, dimana tidak terjangkaunya akses perangkat digital ataupun internet. Hal ini dapat menghambat penyebaran pendidikan sesuai kurikulum di Indonesia dan dapat memperburuk kesenjangan pendidikan antara daerah maju dan daerah yang kurang berkembang yang menyebabkan pendidikan dan SDM di seluruh negeri tidak seimbang. Modernisasi juga membawa masuk budaya global melalui media dan teknologi yang semakin beragam yang bisa menciptakan polusi budaya sehingga budaya lokal tergeser. Seperti contohnya budaya konsumtif dan individual yang tidak jarang disebarkan melalui media yang bisa merusak nilai kebersamaan yang merupakan bagian dari kearifan lokal.

Fokus yang terlalu besar pada teknologi dan modernisasi dan standar global bisa membuat budaya dan tradisi lokal terabaikan. Kondisi karakter generasi sekarang berbeda dengan generasi dahulu. Sopan santun kepada guru, berteman dengan semua anak. Generasi saat ini cenderung lebih individualis. Membuat kurikulum sekolah memasukkan pelajaran tentang budaya dan tradisi lokal adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal ini. Kurikulum harus dirancang dengan seimbang antara materi global dan materi lokal. Materi pelajaran yang disesuaikan dengan daerah masing masing akan membuat mereka merasa apa yang mereka pelajari dapat berguna didalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini juga dapat dilakukan dengan memberi penghargaan kepada anak yang berprestasi dalam budaya lokal dan seni tradisional. Dengan adanya penghargaan, akan ada banyak anak yang belajar tentang budaya dan berlomba-lomba untuk belajar mengenai budaya lokal dan seni tradisional. Penghargaan dapat berupa piala atau sertifikat yang diakui secara resmi oleh sekolah atau lembaga komunitas. Penyelenggaraan festival, pentas seni, atau lomba seni tradisional memegang peranan penting dalam melestarikan kearifan lokal di era modernisasi seperti ini. Penghargaan semacam itu tidak hanya menjadi motivasi bagi siswa, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan atas pentingnya kearifan budaya dalam pendidikan. Ketika siswa merasa dihargai karena mempelajari dan menghargai tradisi dan budaya mereka, mereka cenderung akan terlibat aktif dalam kegiatan yang bertujuan melestarikan tradisi tersebut. Dengan menyelenggarakan acara semacam itu, penghargaan tidak hanya sekadar hadiah, penghargaan menjadi sarana untuk memastikan kearifan lokal terus berkembang dan diwariskan untuk generasi generasi selanjutnya dimasa depan.

Kesimpulannya, modernisasi dalam sektor pendidikan membawa banyak keuntungan namun juga memberikan tantangan serius bagi kelestarian kearifan lokal. Dengan solusi-solusi diatas diharapkan pendidikan modern tidak hanya berfokus mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia di era global tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjaga dan memperkuat identitas budaya mereka masih masing dan memastikan kearifan lokal tetap relevan di masa depan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun