Suatu hari teman lama saya menelpon untuk menemui saya secara tiba-tiba. Memang kami sudah berjanji sebelumnya. Dia bersemangat menceritakan sejarah keluarganya yang sangat panjang. Kegelapan yang tersembunyi dibalik cahaya teman saya yang selalu berani itu mengejutkan saya. Sungguh, tetapi kesedihannya bahkan lebih besar dari yang saya kira. Ketika teman saya mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya dia memberi tahu saya, saya merasa iba karena dia menanggung semua beban itu sendiri dalam waktu yang lama.
Di penghujung hari, hari dimana ketika kami hanya berdua lalu terluka bersama, dia menggunakan kata-kata penghiburan yang membuat saya canggung sehingga saya mengatakan semua yang saya rasakan dan inginkan.
Ketika saya berkuliah, teman-teman saya datang untuk berkunjung dan bermain. Akan tetapi, di kemudian hari kita secara bertahap kehilangan kontak satu sama lain. Masing-masing dari kami yang telah sibuk bekerja dan berkuliah selama beberapa tahun menyadari bahwa itu wajar-wajar saja kok. Lalu kemarin saya bertemu dengan seorang teman setelah waktu yang sangat lama. Tidak ada kecanggungan seperti pertemuan dan perpisahan terakhir kalinya. Saat saya berpikir bahwa itu akan baik-baik saja saya juga berpikir yang tidak baik di waktu yang bersamaan.Â
Seorang teman saya tiba-tiba mengucapkan terima kasih.
"Huh, apa?" ujarku.
"Terima kasih sudah mendengarkan semua ceritaku." ucapnya dengan tersenyum.
"Kapan????? Sudah lama ya?"
Saya bingung. Lalu dia mengatakan perasaannya bahwa dia sangat bersyukur saat hari itu. Ketika dia melihat ke belakang dia selalu mengatakan dia sangat bersyukur.
"Saat itu aku hanya mendengarkan kok, aku tidak membantu apa-apa." ujarku lagi.
Setelah itu, saya memikirkan ucapannya yang berterimakasih padaku. Lalu saya menyadari sesuatu. Mendengarkan memang bukan satu-satunya panca indera manusia. Akan tetapi, mendengarkan ternyata merupakan salah satu bentuk memberikan hati seseorang sebenuhnya untuk satu orang yang berbicara itu. Saya memiliki komunikasi yang baik dengan temanku ini dan saya bersyukur.Â