Mohon tunggu...
Asagift
Asagift Mohon Tunggu... Penulis - Guru

Ini adalah cara saya mengingat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selalu Memikirkan

4 Desember 2020   02:37 Diperbarui: 4 Desember 2020   02:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict by i.pinimg.com

Atas nama ibu yang sangat kusayangi

Seseorang yang selalu memikirkan anak-anaknya daripada dirinya sendiri

Seseorang yang selalu memberikan ajaran benar dengan ketulusan  hati

Dan seseorang yang rupanya paling lemah diantara keluarga kami

Tentang ibu yang gemar menyanyi

Tentang ibu yang berdaster saja sudah amat cantik

Selalu teringat halaman rumah pedesaan milikmu yang asri

Dengan nuansa gemercik air sungai dan suara anak-anak berkumpul menyaksikan beberapa orang menari

Pertengahan oktober dua puluh tahun lalu

Engkau memasang sebuah gelang sebagai tanda bayi itu adalah perempuan 

Engkau membelikan potongan baju dengan jumlah banyak sebagai rasa syukur tak tertahankan

Menyambut beberapa tetangga yang ingin melihat bayi perempuan pertama ibu yang amat menggemaskan

Ibu, engkau selalu memelukku dalam badai kecil dan besar

Ya, dibalik bunga yang indah ada bunga yang lebih indah 

Dibalik cahaya bintang yang kecil ada cahaya bintang yang lebih besar 

Ibu adalah di atas digdayaku yang tak bermakna apa-apa

Aroma tepung roti dan semangkok santan untuk sajian masa kecilku tercium hingga kini

Bahkan melalui tetesan keringatmu aku melihat sinar yang tak pernah sirna tergerus mimpi

Kala laut telah surut, aku menatap masa mudamu dengan memakai rok keren warna burgundi

Dengan kemeja putih polos engkau berjalan dengan anggun di tepian pasir pantai

Di dinding-dinding rumah terlihat bekas air matamu

Di samping kotak kerjamu terlihat asamu yang ditulis untukku

Di dalam benakku jika kau nantinya pergi, kau memastikan bahwa aku tidak boleh sedih selalu

Di dalam perbincangan malam ini engkau adalah tuntunan berharga sepanjang hidupku

cinta ayah amat kaya, cinta ibu selamanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun