Masih ingatkah kau?
Pada masa kita hanya bisa makan garam
Yang tak lebih lima puluh jumlahnya
Pada masa kau berjalan sendirian, temaram
Masih terekam jelas dalam benakku
Aneh jika kau sudah lupa hal itu
Masalahnya bukan bagaimana kau memperlakukanku dulu
Masalahnya aku tak akan mempermasalahkan dirimu
Tidak lagi, sungguh
Jika senja esok telah tiba
Cobalah untuk mengingat arah sungai
Ikutilah hingga kau berada pada hilirnya
Ikutilah hingga kau menemukan pandora berharga
Sebuah payung hitam yang melebur
Dengan gagang setengah hilang
Dengan seikat bunga melati tanda pamitku sayang
Yang dulu tertinggal dan tak sempat kuucapkan
Terimalah maaf dari sang bulan ini
Meskipun aku pasif tak menyinarimu
Aku sangat patuh berdoa pada semesta
Lalu bersikeras untuk senyum dari suatu nisan
Dengan tenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H