Bawang Merah Si Pembawa Berkah atau Musibah

Assalamuaikum kompasianer....

Salam hangat dari si penulis kecil yg sedang belajar merangkai kata, Langsung saja kita mulai artikel kali ini.... Yupsss disini siapa sih yang ga tau bawang merah?. Pastinya tau semuakan.

Tak ada satu orang pun yang tak mengetahui tentang si kecil yang mengandung seribu manfaat itu. Kali ini mimin akan sedikit mengulik tentang kebaikan si kecil itu.

Yapsss langsung saja. Allium cepa L. var. aggregatum atau biasa dikenal dengan sebutan bawang merah ini berasal dari iran, Pakistan, dan pegunungan pegunungn di sebelahnya, namun dengan berkembangannya maka mulai tersebar luas ke segala penjuru dunia yg di sebarkan oleh para pedagang.

Bawang merah berwujud seperti bunga majemuk yang berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50 sampai 200 kuntum bunga, tangkai bungnya seperti pipa yang berlubang  dengan  ujung dan pangkal mengecil l dan bagian tengah menggembung.

bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, asam folat, kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung  zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin                 

Bawang merah berwujud seperti umbi umbian yang dapat di makan langsung atau di olah terlebih dahulu, bawang merah termasuk kedalam kingdom plantae, divisi magnoliophyta, kelas liliopsida, famili amaryllidaceae, genus allium, spesies A.cepa. yang mengandung sejuta manfaat diantaranya untuk mengobati maag, masuk angin, menurunkan kadar gula pada darah, menurunkan kolestrol dalam darah, menurunkan kolestrol, sebagai obat  kencing manis (diabetes mellitus), meningkatkan aktifitas fibrinotik, menghambat penimbunan trombosit, memperlancar aliran darah. Kegunaan lain dari bawang merah adalah untuk obat tradisional karena mengandung anti septik dan senyawa alliin. Senyawa aliin dan enzim alliinase selanjutnya di ubah menjadi asam piruvat, anmonia dan alliisin sebagai anti mikroba yang bersifat bakterisida.

Oh ya kompasianer satu lagi tentang manfaat si bawang merah itu, kata syekh al habib lutfi bin yahya  ternyata  bawang merah dapat mencegah virus corona loh. Caranya dengan memakan bawang merah tiga biji setiap harinya, jika tidak kuat atau tidak doyan maka di tambahkan kecap.

Baik bangetkan si bawang merah itu kompasianer. Namun di balik seribu kebaikannya terdapat segudang keluh kesah sang petani dan buruhnya, keluh kesah tentang harga bibit, pestisida dan obat yang terus melambung tinggi yang sulit di imbangi dengan harga bawang merah yang tak menentu, seperti  saat ini contohnya. Harga bawang merah kali ini sedang meroket tinggi yang di sebabkan oleh cuaca yang tidak menentu sehingga di beberapa daerah mengalami gagal panen dan tingginya permintaan pasar, disaat inilah para petani yg berhasil panen memetik untungnya. 

Namun berbanding kebalik ketika pasokan bawang merah di pasar mebludak yang biasanya disesababkan panen raya atau hadirnya pasokan bawang merah dari luar negri, harganya langsung mrosot turun seketika, yang mengakibatkan para petani  dan para tengkulak atau di sini bisa disebut juragan kalang kabut  untuk memutar modalnya kembali. Maka tak jarang bagi para petani dan tengkulak untuk meminjam uang ke bank dengan jumlah besar.

Bawang merah juga merupakan rempah rempah  atau salah satu bumbu masak dunia. Maka tak heran bawang merah cukup merajai perekonomian  di kabupaten brebes yang masyarakatnya mayoritas berprofesi sebagai petani bawamg merah. Termasuk orang tua mimin juga kompasianer, maka dari situlah lambang bawang merah untuk kabupaten brebes di cetuskan.

Sampai disini dulu ya kompasianer, maaf apabila ada beberapa kata atau data yang kurang vaild, babay....

Wassalamualaikum Wr.Wb