perbedaan antara pria dan wanita belum banyak dipahami orang-orang di zaman modern. Keadaan tersebut dipaparkan oleh kaum feminis yang berusaha mendukung ide ide gagal paham mereka mengenai "kesetaraan" antara lelaki dan wanita.maka tidak heran apabila saat ini timbul banyak konflik diantara kedua gender tersebut. Bagi kaum feminis, "setara" artinya "dalam segala hal". padahal secara ilmiah, pria dan wanita terlahir dengan komposisi berbeda dan mempengaruhi peran keduanya dalam kehidupan.Â
-otak pria vs wanita
Pada tahun 1962, Roger Sperry,otak kiri dan otak kanan ternyata memiliki spesialisasi fungsi intelektual masing-masing.
otak kanan memiliki tanggung jawab atas isi kreatif manusia, mengendalikan tubuh bagian kiri, sedangkan otak kiri bertanggung jawab untuk mengendalikan logika, penalaran, fungsi bicara, dan mengendalikan tubuh bagian kanan.
di antara otak kanan dan otak kiri terdapat lapisan penghubung yang disebut korpus kalosum, wanita memilih korpus kolosum yang tebal sehingga wanita bisa memiliki hingga 30% lebih banyak koneksi di antara otak kanan dan otak kirinya.
berbeda dengan pria yang lapisannya lebih tipis, sehingga otak kanan dan kirinya bekerja sendiri-sendiri titik lalu apakah hal tersebut membawa banyak pengaruh terhadap perbedaan sikap keduanya? Pastinya!Berikut ini adalah perbedaan yang dihasilkan dari sistem kerja otak antara pria dan wanita.
-Fokus vs multitaskÂ
seperti yang telah kita ketahui bahwa otak kanan dan kiri wanita memiliki lebih banyak koneksi. Hal ini yang membuat wanita bisa melakukan hal hal berbeda dalam satu waktu ,(multitasking). namun hal itu membuat wanita menjadi sulit untuk fokus.Â
Berbeda dengan pria yang hanya bisa berkonsentrasi pada satu aktivitas saja. Karena ketika pria melakukan aktivitasnya,pendengaran terhadap sekelilingnya akan menurun (sementara). Fokus.
maka dapat dibayangkan apabila kemampuan yang dimiliki wanita, dipaksakan kepada pria dengan sistem kerja otak yang berbeda titik misalnya seorang pria harus bekerja di rumah dalam satu waktu ia harus merapikan rumah, namun juga harus menenangkan anak yang sedang menangis, tentu seorang pria akan merasa kesulitan.
hal tersebut bukan berarti pria itu lemah, hanya saja kecenderungan fungsi otaknya tidak mendukung untuk terbiasa pada bidang tersebut. Begitu pula sebaliknya, akan terasa sulit oleh wanita ketika dipaksa untuk melakukan sesuatu di luar kapasitas otaknya.