Mohon tunggu...
Nabila Rahma Hamidah
Nabila Rahma Hamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNAIR

Mahasiswa S1 fakultas kesehatan masyarakat prodi kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Angka Stunting Turun! Pemerintah Targetkan 2024 Stunting di Indonesia Turun Hingga 14%

15 Agustus 2023   06:56 Diperbarui: 16 Agustus 2023   19:30 4251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sehatnegeriku.kemkes.go.id

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, definisi stunting mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. 

Pada tahun 2020, WHO mengartikan stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak memadai dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Di Indonesia sendiri, kasus stunting telah menurun dari angka 24,4% ke 21,6% per tahun 2022.  Data tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan hasil  survei status gizi Indonesia (SSGI) pada  rapat kerja nasional (BKKBN), rabu 25 Januari 2023. 

Pada rapat tersebut, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau kerap dipanggil Jokowi, mengatakan bahwa stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis. Oleh sebab itu beliau menargetkan presentase stunting turun menjadi 14% pada tahun 2024.

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi mengatakan, jika target tahun ini angka stunting turun 17 persen tercapai, target pada 2024, yakni 14 persen kasus stunting di RI bisa terwujud. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan penurunan sebesar 3,8 persen di tahun 2023 agar target 14 persen kasus stunting tercapai. Oleh karena itu, beliau, selaku Menteri Kesehatan, meminta agar semua pihak turut andil dalam mencegah kasus stunting. 

Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak ibu mengandung dengan memberikan tablet tambah darah dan asupan gizi yang cukup terutama protein hewani. Pada bayi usia kurang dari 6 bulan, dibutuhkan asupan ASI eksklusif yang cukup. Sementara pada bayi usia 6-24 bulan, dapat dilakukan imunisasi dan pemberian asupan protein hewani. 

Sumber: 

Rokom.2023.Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%.Diakses pada 14 Agustus 2023 pukul 20.05 dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/

2023.BKKBN: Hari Keluarga Nasional 2023 Jadi Momentum Penguatan Peran Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting.Diakses pada 14 Agustus 2023 pukul 20.32 dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/49886/bkkbn-hari-keluarga-nasional-2023-jadi-momentum-penguatan-peran-keluarga-dalam-percepatan-penurunan-stunting/0/artikel_gpr

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun