Dalam sunyi malam yang tenang,
tiap hembusan angin membawa kenangan,
seperti bisikan halus yang enggan pergi,
menyentuh hati, merangkul sepi.
Bintang-bintang di langit menjadi saksi,
rindu yang tak kenal lelah,
mencari makna di sela waktu,
berlari tanpa bertemu.
Ada cerita di mata yang sembap,
kisah terukir dari harapan yang runtuh.
Namun di sela retakan,
kuncup berani mengintip,
mencoba menyapa pagi, merajut mimpi.
Jangan tanya mengapa hati memilih rapuh,
sebab dari pecahannya, cahaya muncul,
dari luka terdalam, kekuatan terbit,kita belajar, bangkit, tersenyum kembali.
Karena jiwa ini bukan hanya perih,
melainkan lautan yang memeluk harapan,
menunggu badai berlalu,
menanti fajar menari di ufuk.
Malam ini,
diam-diam kita berbagi,
kepada bulan, kepada angin,
bahwa dalam sunyi, ada cerita,
yang tak pernah usai diucapkan,
tentang cinta,
yang bertahan meski perih menghampiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H