Akhir akhir ini cuaca sering tidak menentu, tiba tiba hujan dan tiba tiba panas. Padahal ada dampak yang sangat besar apabila dibirakan secara terus menerus seperti kemunduran suatu negara. Karena faktanya dari tahun 1980 sampai 2019 kebanyakan negara maju dieropa mengalami kerugian hinggga mencapai 466 miliar euro.Â
Perubahan iklim yang tak terkendali banyak menyebabkan bencana alam seperti banjir, badai, kekeringan , gagal panen dah bahkan bisa jadi negara ngadain impor panagan besar besaran dan yang lebih mengerikanya lagi pencairan es dikutub yang menyebabkan permukaan air laut naik darastis, jika dibiarkan kota besar seperti Jakarta akan tenggelam ditahun 2050.
Kalau sudah begini malah akan membayar mahal untuk penaggulanganya.
Bumi Tempat segala angan dan harapan umat manusia tinggal, kini sedang memanas. Sains mencatat, bumi kita sedang mengalami kenaikan suhu yang bisa dibilang... parah. Bahkan, tahun lalu tercatat sebagai tahun terpanas kedua dalam sejarah manusia. Dan mengerikannya, enam suhu terpanas bumi yang pernah tercatat, semuanya terjadi di dalam satu dekade belakangan. Mungkin, kalau tidak dihentikan, kita akan menuju ke tahun-tahun di mana bumi memiliki lebih banyak persoalan ketimbang harapan.
Apakah ada cara untuk mengatasi semua ini?
Jawabanya adalah ada, Sebenarnya penyebab perubahan iklim adalah naiknya emisi gas rumah kaca yang bisa di perparah dengan adanya Eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol, hanya memikirkan hari ini kenyang, tapi tidak memikirkan anak cucu bangsa yang akan datang.
Walaupun pemanasan gelobal nyaris tidak bisa dihentikan itu semua karna senyawa senyawa seperti CFC, HFC, CO2, N2O dan CH4  yang terus bertambah memenuhi langit bumi  dan membuatnya semakin memanas. Lalu apakah masih ada acara untuk mengatasi semua ini atau memperlambat pemanasan globala, pastinnya cara terbaik adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, restorasi lahan gambut, ningkatin pembangkit listrik terbarukan dan rehabilitasi dan penyerahan hutan untuk tujuan sosial .Â
Intinya pemanasan global itu hampir tidak bisa di hentikan tapi setidaknya  ini semua bisa diperlambat dengan usaha dan Kerja sama untuk kurasi emisi karbon ke udara bukan hanya negara tapi kita semua untuk menjaga dan merawat bumi agar dunia kita tetap terjaga kelangsungan nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H