Mohon tunggu...
nabiilah putrierfina
nabiilah putrierfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

hobi menggambar dan mendengarkan musik, bukan menulis sebenernya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi, Media Digital dan Pengaruhnya Terhadap Gerakan Keagamaan

26 Juni 2023   16:48 Diperbarui: 26 Juni 2023   16:53 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat datang di era digital yang semakin terhubung! Saat ini, globalisasi telah memperluas jangkauan gerakan keagamaan melalui media yang serba canggih. Namun, apakah Anda pernah berpikir tentang bagaimana platform digital mempengaruhi gerakan keagamaan di seluruh dunia? Ayo, kita jelajahi bersama!

Dulu, ketika kita membicarakan gerakan keagamaan, pikiran kita mungkin terbayang pada ritual-ritual kuno dan gereja-gereja bersejarah yang megah. Tetapi sekarang, dengan satu sentuhan jari di smartphone kita, kita dapat merasakan kekuatan globalisasi dalam gerakan keagamaan. Platform digital, seperti media sosial dan situs web, telah menjadi tempat bertemunya dunia nyata dan dunia maya dalam konteks agama. Tidak hanya gereja dan kuil, tetapi juga pengikut agama dari berbagai belahan dunia dapat terhubung secara instan dan berbagi pengalaman spiritual mereka.

Di zaman modern ini, perkembangan teknologi informasi melalui internet adalah salah satu cara kita mendapatkan informasi yang lebih banyak. Orang -- orang pada zaman ini lebih memilih untuk beralih dari mendapatkan informasi melalui media konvensional ke media online yang berkembang pesat. Nah, hal ini terlihat dari banyaknya akses media online yang ada di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan sejenisnya. Kemajuan ini membuat kita semakin mudah terhubung satu sama lain, tanpa ada batasan ruang dan waktu. Informasi dan peristiwa yang terjadi di seluruh dunia sekarang bisa dengan cepat diketahui oleh orang di belahan bumi manapun. Jadi, era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi komunikasi juga disebut sebagai era informasi yang menarik.

Dalam hal penyebaran pesan agama, platform digital membuka pintu untuk menggapai audiens yang lebih luas daripada sebelumnya. Video ceramah agama di YouTube, podcast yang mendalam, dan tulisan-tulisan berbahasa universal di situs web telah menginspirasi dan memperkaya kehidupan keagamaan banyak orang. Jika pada jaman sebelumnya pendengar ceramah hanyalah orang yang dating pada majelis itu saja, maka sekarang semua orang bisa menyaksikan dimanapun dan kapanpun. Dalam waktu singkat, pesan-pesan agama yang dahulu tersembunyi di sudut-sudut terjauh dunia, kini dapat dengan mudah diakses oleh mereka yang haus akan spiritualitas.

Bukan hanya penyebaran pesan agama, media sosial juga memiliki peran yang luar biasa dalam membentuk gerakan keagamaan. Dengan jutaan pengguna yang terhubung melalui Facebook, Instagram, dan Twitter, gerakan keagamaan dapat mengajak pengikut untuk saling mendukung dan berbagi inspirasi. Kami semua tahu betapa viralnya suatu konten di media sosial. Bayangkan bagaimana suatu pesan agama dapat menyebar dengan cepat dan menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.

Namun, seperti halnya dua sisi mata uang, pengaruh media digital terhadap gerakan keagamaan tidak selalu bersifat positif. Ada tantangan dan risiko yang harus diatasi. Diseminasi informasi yang tidak terverifikasi dan penyebaran pemikiran radikal menjadi salah satu dampak negatifnya. Terkadang, platform digital menjadi medan pertempuran di mana para ekstremis mencoba mengajukan agenda mereka dengan menyebarkan kebencian dan intoleransi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa peran media digital dalam gerakan keagamaan bukanlah tanpa batas. Kita harus tetap waspada dan mampu membedakan antara informasi yang akurat dan berharga dengan konten yang tidak sehat atau berbahaya.

Di balik semua manfaat yang ditawarkan oleh platform digital, tantangan juga muncul. Misinformasi dan konten yang salah sering kali menyebar dengan cepat di lingkungan digital. Tak jarang kita mendapati berita palsu dan interpretasi yang keliru tentang ajaran agama. Inilah saatnya bagi kita sebagai individu yang kritis dan cerdas untuk menyaring informasi dengan bijak dan memverifikasi kebenarannya. Selain itu, dalam lingkungan digital, gerakan keagamaan juga dihadapkan pada risiko radikalisasi. Ekstremisme agama dapat dengan mudah menyebar melalui platform digital, mempengaruhi orang-orang yang rentan dan mengarah pada konflik dan ketidakharmonisan.

Namun, marilah kita melihat sisi terangnya! Platform digital juga memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan antarumat beragama. Dalam menghadapi perubahan ini, penting bagi gerakan keagamaan untuk memanfaatkan kekuatan platform digital dengan bijaksana. Memperkuat pendidikan agama, meningkatkan pemahaman dan dialog antaragama, dan mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan toleransi menjadi tugas penting yang harus dilakukan. Bersama-sama, kita dapat membentuk arah yang positif dalam perjalanan gerakan keagamaan di era globalisasi dan media digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun