Mohon tunggu...
Nabiilah
Nabiilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Masih menjalankan kewajibannya dalam memenuhi strata 1 dan suka untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adaptasi Pertunjukan Seni Lenong Kala Pandemi

21 Januari 2022   00:22 Diperbarui: 21 Januari 2022   00:49 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lenong adalah pertunjukan teater seni khas betawi, yang sudah lama berjaya di Indonesia. Lenong dimainkan dengan iringan musik dari gambang, gong, kromong, suling, dan alat musik tradisional lainnya. 

Cerita pada lenong umumnya merupakan cerita yang mengandung pesan moral, bisa semacam kritik atas realita sosial yang terjadi, ditambah dengan adanya lawakan-lawakan yang dibawakan oleh para pemeran. 

Pertunjukan lenong biasanya diselenggarakan secara langsung dan melibatkan orang banyak, untuk memerankan lakonnya masing-masing dan terdapat penonton yang lesahan sambil menikmati pertunjukan tersebut.

Sayangnya, pandemi covid-19 yang muncul diawal tahun 2020 ini membuat banyak pekerja seni tradisional khawatir, akankah mereka dapat bertahan untuk terus melestarikan budaya ini saat pandemi? Lalu, bagaimana cara mereka mempertahankannya selagi terus beradaptasi dengan keadaan?

Terasa sulit jika pertunjukan seni seperti lenong ini tidak ramai dengan hiruk-pikuk suara gelakan tawa penonton dan celotehan dari pada pemeran lakon. 

Namun, apa boleh buat, covid-19 juga bencana yang tidak bisa dihindari sepenuhnya tapi harus dihadapi. Seperti yang dilakukan Sanggar Sinar Jaya yang bekerjasama dengan Lembaga Kebudayaan Betawi, Kemkominfo, dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada 9 Desember 2020 lalu. Mereka, mengadakan pertunjukan seni lenong secara daring dan disiarkan melalui media YouTube live streaming.

Pertunjukan lenong pada tahun tersebutpun diadakan demi memberdayakan kembali para seniman betawi di masa pandemi yang merasa sulit untuk membuat pertunjukan kembali serta memberikan hiburan pada masyarakat secara virtual. 

Sedikit berbeda memang situasinya, namun begitulah cara mereka untuk mempertahankan budaya dan tradisi lenong, serta dalam rangka beradaptasi dengan keadaan. Bahwa sebelum adanya pandemi para pemain bisa bebas berdekatan tanpa adanya masker yang menutupi wajah mereka, namun saat adanya terpaan pandemi para pemain wajib menjaga jarak serta menggunakan masker.

Pada 3 Februari 2021 lalu, pertunjukan rakyat lenong secara daring hadir kembali, dengan situasi dan kondisi yang tidak berbeda jauh pada tahun sebelumnya. 

Diselenggarakan oleh Komite Penanaganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN), dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai pemahaman covid-19 serta membangun kepercayaan masyarakat kepada akan penanggulangan covid-19. Apabila masyarakat Indonesia mewujudkan kesehatan, maka ekonomi juga akan bangkit.

Hasil tangkap layar melalui kanal Youtube Kemkominfo Tv, pertunjunkan rakyat lenong pada 3 Februari 2021, dengan tema “Vaksin dan Pemulihan Ekonomi”
Hasil tangkap layar melalui kanal Youtube Kemkominfo Tv, pertunjunkan rakyat lenong pada 3 Februari 2021, dengan tema “Vaksin dan Pemulihan Ekonomi”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun