Dingin menyelinap masuk ke kamar kecilku yang gelap
Aku melihat sedikit cahaya dari celah jendela masuk merayap
Mataku menelusuri ruang kamar tertuju pintu yang menatap
Aku angkat kepala ajak raga segera beranjak
Aku buka pintu berjalan tanpa alas, menyusuri jalan aspal yang sedikit tak beraturan
Kakiku melangkah pelan berayun bersenandung kiri dan kanan
Kabut tipis menemani jalanku yang mengguyur lembut ke seluruh badan
Mentari meredup tertutup kabut dengan tanpa alasan
Jalan yang sedikit senyap, menjadi ramai karena hiruk pikuk penghuni
Terlihat jelas lukisan indah tanpa batas di semesta pagi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!