Mohon tunggu...
Nabigha Ajda Hendani
Nabigha Ajda Hendani Mohon Tunggu... Jurnalis - Suka mengolah kata

Membiasa dalam melakukan sesuatu yang sulit akan menjadi mudah jika sudah terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bahaya Sharenting : lebih bijak membagikan kegiatan anak di media sosial

25 Januari 2025   10:13 Diperbarui: 25 Januari 2025   10:21 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Mengabadikan semua kegiatan anak ke media sosial

Saat ini hampir semua remaja, ibu,ayah bahkan anak-anak sudah menggunakan media sosial . Meraka membagikan kegiatan keseharian mereka ke media sosial, biasanya mereka membagikan tentang kegiatan sehari-hari seperti memasak, olahraga, bersih-bersih rumah, berlibura, bekerja bahkan kegiatan anak sekalipun di bagikan ke media sosial seperti IG, Facebook, Youtube dan lainnya. 

Namun dari semua kegiatan yang di bagikan keedia sosial salah satu yang kurang baik adalah membagikan kegistan buah hati atau anak di media sosial terlalu berlebihan. Mungkin maksud dari orang tua ingin membagikan cara parenting, kegiatan yang bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi ibu-ibu lain. Tentu saja bagi sebagian orang kegiatan seperti itu sangat membantu dan bermanfaat tapi tidak bagi sebagian orang, bahkan bisa menjadi bumerang bagi anak itu sendiri. 

Kegiatan membagikan kegiatan anak di media sosial di sebut juga dengan sharenting yaitu kepanjangan dari sharing dan parenting. Apa itu sharenting, sharing (bagikan) dan parenting (mengasuh anak). 

Ilustrasi : Ibu menggunakan media sosial bersama anak. 
Ilustrasi : Ibu menggunakan media sosial bersama anak. 

Membagikan kegiatan anak di media sosial tentunya harus hati-hati dan bijak, karena jika tidak akan berbahaya bagi anak yang di share di mesia sosial. 

Tentu kegiatan itu bisa berdampak . 

1. Anak malu dan tidak nyaman

Seperti jika seorang ibu membagikan anak di waktu kecil memiliki kulit yang hitam dan rambut kribo tentu pasti akan banyak yang mengatakan atau memanggil dengan nama si hitam, si kribo, si dekil dan masih banyak lagi. 

2. Anak kehilangan privasi. 

Mungkin anak tidak memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri terhadap dunia luar,karena identitas anak sudah di ketahui publik semenjak usia dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun