Aku tidak pernah liburan ke Pulau Samosir, apalagi menginap di hotel seperti para turis dalam negeri dan manca negara itu. Asal keluarga bapakku adalah dari Pulau Samosir. Jadi, sejak masih bayi pun, aku dan keluargaku sudah sering ke pulau itu. Kami biasanya menginap di rumah keluarga-keluarga kami yang masih tinggal di pulau itu. Jadi tak perlu menginap di hotel kan?
Bapak dan mamakku juga sering ke Pulau Samosir menghadiri berbagai macam acara adat Batak. Jadi, sering juga kami anak-anak ikut dalam acara-acara seperti itu walaupun kadang harus meninggalkan bangku sekolah. Memang seru kalau ikutan ke pulau itu. Kalau sempat, kami juga biasanya mampir ke Pasir Putih Parbaba, salah satu tempat wisata pantai di kampung asal kami di sana.
Aku bersyukur kampung kami merupakan tempat yang indah. Pemandangan ke berbagai penjuru mempesona apalagi ke arah Danau Toba. Dari wilayah perladangan penduduk di kampung kami, ke arah Danau Toba, pemandangan alam juga sangat indah.
Salah satu hal yang menurutku kurang menyenangkan adalah sistem pengelolaan sampah dari berbagai warung dan cafe yang berada di sepanjang jalan di dearah wisata itu. Mudah-mudahan para pelaku usaha, pemerintah dan penduduk setempat dapat menemukan solusi yang ramah lingkungan untuk mengelola dan mengurangi volume sampah, sehingga alam Simarjarunjung dan sekitarnya tetap asri dan lestari.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H