Bahkan sudah masuk ke guyonan sehari-hari perkara ini. Saya sempat mendapat guyonan dari kenalan saya dirinya yang baru punya balita pernah berucap "Kerja bagai kuda karena harga susu dan biaya sekolah itu mahalnya minta ampun".
Ya kok bisa sufor menjadi barang wajib yang harus tersedia ketika memiliki balita. Padahal kandungan antibodi dalam ASI mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak juga bisa mengurangi risiko bayi terkena penyakit seperti otitis media, diare, dan infeksi saluran pernapasan.Â
Sadar atau tidak kita sudah mengamini bahwa susu formula lebih baik ketimbang ASI. Saya Pun mengamini itu jika saja saya tidak kuliah farmasi saya meyakini kalau susu formula lebih baik ketimbang ASI.
Asi Eksklusif Wajib DigalakkanÂ
ASI eksklusif merupakan  pemberian air susu ibu sebagai satu-satunya sumber nutrisi untuk bayi, tanpa memberikan makanan atau minuman lainnya selama enam bulan pertama kehidupannya.Â
Banyak manfaat dari asi eksklusif untuk masyarakat Indonesia. Tidak hanya dari segi kesehatan seperti yang saya bahas sebelumnya. Nyatanya program asi eksklusif itu murah, para pasutri tidak perlu ketar ketir cari kesana kemari sufor merk A ataupun B. ASI adalah makanan pokok yang cukup ekonomis dan juga lengkap zat gizinya untuk bayi.
Harga susu formula yang beredar di masyarakat cukup beragam kisaran Rp. 80.000-Rp. 500.00 bahkan ada menyentuh harga jutaan. Untuk kaum sultan tentu harga segini bisa dijangkau dengan mudahnya. Untuk kaum buruh, dan petani yang mengandalkan pemasukan dari panen yang tidak tiap hari tentunya harga segitu cukup memberatkan.Â
Edukasi perihal laktasi seperti asi eksklusif rasanya perlu digalakkan. Susu formula masih terkesan memiliki label wajib dimiliki oleh banyak kalangan. Minim informasi akan asi eksklusif membuat persepsi susu formula yang digaungkan melalui iklan-iklan di media massa membuat kesan positif pada susu formula bisa salah kaprah.Â
Jika pasutri muda yang paham manfaat ASI eksklusif tidak perlu khawatir perihal biaya beli sufor, tidak perlu kerja bagai kuda. Kerja secukupnya, dan sewajarnya saja.Â
Sufor Dipakai pada Kondisi Tertentu Saja.
Yup, sufor tidak sepenuhnya buruk. Pemberian sufor bisa diberikan pada kondisi tertentu atas rekomendasi dari ahlinya. Mengutip dari IDAIÂ (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ada 3 kondisi yang boleh diberikan sufor. Pertama kelainan genetik atau metabolik seperti kondisi Galaktosemia, Maple syrup urine disease, dan Fenilketonuria. Kedua Pemberian susu formula pada Bayi Kurang Bulan (BKB), dan Ketiga Pemberian susu formula pada Bayi Cukup Bulan (BCB).
Kemudian ada juga dimana kondisi ASI tidak keluar. Hal seperti ini disebabkan karena, ada gangguan pada produksi hormon prolaktin yang dimana hormon ini memiliki fungsi  untuk merangsang pembentukan ASI.
Sehingga Sufor pada situasi diatas sangat membantu ayah dan bunda untuk memberikan nutrisi yang baik untuk buah hatinya.