Belakangan ini teriknya matahari dikeluhkan oleh banyak orang. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) juga memaparkan bahwasanya cuaca panas saat ini adalah hal yang normal dan terjadi setiap tahun. Hal Ini disebabkan adanya gerak semu matahari. Siklus ini berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Siklus tahunan ini berdampak pada wilayah Jawa, di mana temperatur sedikit naik pada bulan April dan Mei, lalu suhu kembali memuncak di bulan Oktober.Â
Sehingga hal wajar jika suhu pada saat ini cukup panas dan dikeluhkan oleh banyak orang. Teriknya matahari terasa membakar kulit disiang hari, rasa gerah pada malam hari menyebabkan sulitnya tidur karena, tidak nyaman dengan rasa gerah.Â
Beruntung orang-orang yang memiliki fasilitas lebih seperti AC (Air Conditioner). Hal ini juga menyebabkan rasa malas untuk berkegiatan keluar rumah.Â
Selain gerah dan panas cuaca saat ini cukup memiliki risiko untuk kesehatan terutama orang-orang yang diharuskan berkegiatan diluar ruangan seperti pekerja ojek online yang dimana pekerjaan mereka mengantar penumpang ataupun barang.Â
Salah satu risiko yang bisa disebabkan oleh cuaca terik ini adalah Katarak.Â
Katarak merupakan suatu penyakit disaat lensa mata kita berubah keruh atau terlihat seperti berawan. Proses, penyakit katarak berkembang secara perlahan.Â
Namun, lama-kelamaan, katarak akan menjadi pengganggu penglihatan dan membuat penderitanya merasa seperti melihat kabut putih, hal ini akan membuat penderita sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari.Â
Penyakit Katarak akan menjadi  penyebab kebutaan utama di dunia namun, hal ini dapat diobati.
Salah satu penyebab terjadinya katarak adalah terpapar sinar matahari yang terlalu lama. Sehingga cuaca saat ini meningkatkan risiko dari terjadi Katarak. Â