Belakangan ini marak kita lihat postingan beberapa pasutri muda yang memposting acara pernikahannya di KUAÂ (Kantor Urusan Agama ).
Tren baru yang banyak digemari oleh para pasangan muda. Secara esensi tidak ada rukun pernikahan yang dilanggar.Â
Nampaknya tren ini akan menjadi normal yang baru walaupun sebenarnya menikah di KUA ini sudah ada sedari dulu.Â
Tren ini muncul bisa jadi dampak dari pandemi covid yang dimana kala itu diwajibkan social distancing oleh pemerintah.Â
Aku ingat dulu acara pernikahan temanku harus dilakukan dengan cara yang tertutup, dan dibatasi kehadiran tamu undangannya. Padalah rombongan teman-teman yang sudah diundang dari jauh hari sudah menyiapkan kado indah, dan rencana lain untuk temanku yang akan menikah.Â
Ada rasa kecewa sebenarnya tidak bisa merayakan hari paling bahagia dengan ketidakhadiran teman-teman namun, mau dikata apa lagi kala itu pandemi sedang merebak.Â
Disisi lain pandemi juga membawa hal baik bagi beberapa kalangan. Mereka bisa memangkas biaya pernikahan seperti biaya sewa gedung, catering, biaya foto, dan banyak lagi.Â
Tentu banyak plus minus dari itu semuanya, dampak dari pandemi menikah di KUA menjadi hal yang biasa.Â
Walaupun tren ini keluar dari pakem masyarakat umum namun, tren ini digemari untuk pasangan muda yang tingkat kemapanannya masih dibawa standar. Melansir dari katadata dana yang bisa dihemat sekitar 191,7 juta (estimasi tamu 250 orang).