Post-rock mungkin masih terdengar asing di orang Indonesia. Aliran musik yang satu ini memang belum begitu populer. Penikmatnya mungkin hanya sebagian orang saja, begitu pula dengan konser-konser dari musisi Post-rock masih belum cukup umum. Selain aliran musiknya yang unik Post-rock terbilang anti mainstream.
Awal pertemuan dengan genre musik yang satu ini dipertemukan dengan algoritma YouTube. Ya, hanya memutar musik secara random dan terkesan asal malah dipertemukan genre musik baru.
Aku pribadi bukan seorang yang mengkultuskan salah satu band apalagi genre lagu. Namun, untuk Post-Rock ada hal yang berbeda dari musik lainnya. Didominasi dengan petikan gitar listrik, dan tanpa lirik lagu apapun.
Mungkin hanya sahut-sahutan atau teriakan dari anggotanya saja. Cukup membosankan untuk sebagian orang yang menikmati musik dengan lirik lagu sebenarnya.
Musisi dengan aliran Post-rock biasanya tidak membuat lirik lagu, hanya sebatas permainan alat musik semata. Band Post-rock biasanya membawakan beragam nada instrumen. Mereka lebih mengedepankan nuansa ketimbang makna.
Mungkin itulah yang aku rasakan saat mendengarkan lantunan musik dari Post-rock. Tempo musiknya pun terbilang beranjak memuncak ke akhir. Ada nuansa dan imajinasi yang berbeda saat mendengarkannya.
Entah kenapa aku bisa menikmati genre yang satu ini. Mungkin aku tipe orang yang cukup kesulitan menikmati lagu yang memiliki lirik lagu karena, saat beranjak dewasa mulai memahami arti dari setiap kata dan kalimat.
Terkadang para musisi menggunakan lirik, dan tema-tema tertentu yang membuatku cukup bisa menikmati atau tidak pernah mengalami apa yang musisi tersebut alami. Sehingga terkesan mengganggu mendengarkan lagu-lagu tertentu dengan lirik lagu yang pengandaiannya cukup berbeda dengan pengalaman pribadi.
Untuk band post-rock Indonesia sendiri ada yang aku sukai. Nama bandnya Semiotika, mungkin salah satu personilnya anak bahasa. Karena, Semiotika artinya  cabang ilmu linguistik yang memiliki arti 'ilmu bahasa'. Kata linguistik sendiri berasal dari bahasa Latin lingua yang berarti 'bahasa', dan seorang yang ahli dalam bidang linguistik disebut sebagai linguis yang memiliki arti 'seorang ahli ilmu bahasa'.
Band ini sendiri berasal dari kota Jambi. Ya, Jambi salah satu kota yang berada di pulau Sumatera. Memang cukup enak mendengar ada musisi yang berasal dari kota Jambi. Namun coba dengarkan dulu lagunya.
Coba dengarkan dan nikmati, menurutku band satu ini cukup memiliki talenta yang tidak kalah dengan band-band lainnya.Â