Serial The Road to Red Restaurants List merupakan tontonan ringan dari negeri sakura yang terasa mengenyangkan ketika ditonton. Serial ini pertama kali aku mengetahuinya saat membaca rubrik Mojok yang mengulas secara singkat serial yang satu ini, dan ditayangkan secara streaming di Netflix.
Sebenarnya aku cukup telat menonton serial yang satu ini karena, menontonnya di akhir tahun 2022. Sedikit review dan impresi pertama saat menonton serial ini tidak terlalu terpana atau terpukau.
Kisah seorang bapak-bapak introvert yang selalu gak enakan dan selalu ngedumel dalam hati. Ada rasa related dengan sifat dari si bapak ini. Sebagai orang yang gak enakan dan selalu bila iya cukup paham tingkah mendumelnya.
Entah kenapa? serial Jepang selalu diisi dengan karakter seperti ini dan premis kesendirian.
Midnight Dinner versi siangnya
Menonton serial bapak paruh baya memang tidak menyenangkan awalnya. Akan tetapi hal itu berubah semuanya saat kisah perjalanan kulinernya dimulai. Kisah serial ini hampir mirip dengan Midnight Dinner, namun lebih bernuansa cerah dan lebih ringan.
Kemudian poros ceritanya lebih bisa fokus ke satu karakter saja. Plot cerita berlangsung tertata rapi dan mudah untuk diikuti.
Jika dibandingkan Midnight Dinner serial The Road to Red Restaurants lebih enak untuk diikuti. Midnight Dinner kisahnya lebih menangkap sisi gelap, lebih menceritakan kisah kaum urban perkotaan.
Kisah Salaryman yang mau healing
Serial ini menceritakan seorang salaryman(Pegawai kantor yang hidup berdasarkan gajinya) bernama Tamio Suda yang kehidupannya biasa saja hanya kerja, pulang, dan kerja. Terlihat kalau kehidupannya hanya untuk kerja.
Pada satu waktu anak dan istrinya sedang menggemari Idol grup yang dimana setiap akhir pekan mereka melakukan tur untuk menonton pertunjukkan idol tersebut.