Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "The Road to Red Restaurant List", Kisah Bapak-bapak Introvert Menikmati Hidup

3 Desember 2022   19:43 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:04 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Road to Red Restaurants List from Netflix

Serial The Road to Red Restaurants List merupakan tontonan ringan dari negeri sakura yang terasa mengenyangkan ketika ditonton. Serial ini pertama kali aku mengetahuinya saat membaca rubrik Mojok yang mengulas secara singkat serial yang satu ini, dan ditayangkan secara streaming di Netflix.

Sebenarnya aku cukup telat menonton serial yang satu ini karena, menontonnya di akhir tahun 2022. Sedikit review dan impresi pertama saat menonton serial ini tidak terlalu terpana atau terpukau.

Kisah seorang bapak-bapak introvert yang selalu gak enakan dan selalu ngedumel dalam hati. Ada rasa related dengan sifat dari si bapak ini. Sebagai orang yang gak enakan dan selalu bila iya cukup paham tingkah mendumelnya.

Entah kenapa? serial Jepang selalu diisi dengan karakter seperti ini dan premis kesendirian.

Midnight Dinner versi siangnya

The Road to Red Restaurants List from netflix.xom
The Road to Red Restaurants List from netflix.xom

Menonton serial bapak paruh baya memang tidak menyenangkan awalnya. Akan tetapi hal itu berubah semuanya saat kisah perjalanan kulinernya dimulai. Kisah serial ini hampir mirip dengan Midnight Dinner, namun lebih bernuansa cerah dan lebih ringan.

Kemudian poros ceritanya lebih bisa fokus ke satu karakter saja. Plot cerita berlangsung tertata rapi dan mudah untuk diikuti.

Jika dibandingkan Midnight Dinner serial The Road to Red Restaurants lebih enak untuk diikuti. Midnight Dinner kisahnya lebih menangkap sisi gelap, lebih menceritakan kisah kaum urban perkotaan.

Kisah Salaryman yang mau healing

The Road to Red Restaurants List from Netflix
The Road to Red Restaurants List from Netflix

Serial ini menceritakan seorang salaryman(Pegawai kantor yang hidup berdasarkan gajinya) bernama Tamio Suda yang kehidupannya biasa saja hanya kerja, pulang, dan kerja. Terlihat kalau kehidupannya hanya untuk kerja.

Pada satu waktu anak dan istrinya sedang menggemari Idol grup yang dimana setiap akhir pekan mereka melakukan tur untuk menonton pertunjukkan idol tersebut.

Karena hal itulah ia melakukan perjalanan akhir pekan sendirian ke antah berantah tempat yang sunyi dan melakukan car camping sendirian tanpa kawan yang menemani. Inti perjalanannya itu hanya menikmati kesendirian dan melakukan perjalanan menjauhi kebosanan.

Suda memiliki aturan untuk menikmati perjalanan akhir pekannya. Pertama dilakukan pada akhir pekan, kedua ia melakukan perjalanan sendiri tidak mengajak orang lain, dan terakhir ia hanya menggunakan uang saku bulanan, jadi ia menginap dalam mobil.

Suatu waktu ia sedang kelaparan dan mencoba mencari tempat makan melalui aplikasi smartphonenya yang kemudian ia dipertemukan dengan warung makan yang biasa saja. Ia sempat merasa salah tempat namun, karena ada pelanggan yang memaksanya masuk akhirnya ia terpaksa memesan makanan.

Pada dasarnya ia adalah pribadi yang tidak enakan jadi ya ia ikut ikut saja . Pada akhirnya ia merasakan nikmat masakan yang berbeda dari lainnya. Ia menemukan makanan menu baru ia menyebutnya sebagai makanan langka.

Kenapa langka karena, restaurant yang ia kunjungi memiliki resep tersendiri, sudah memiliki pengalam bertahun-tahun dan restoran tersebut terancam tutup karena, tidak memiliki penerus.

Tampilan makanan yang menggugah selera

The Road to Red Restaurants List from Netflix
The Road to Red Restaurants List from Netflix

Cerita tentang perjalanan dan dipadukan makanan Jepang sudah tidak perlu diragukan lagi. Tiap episode menampilkan menu masakan baru. Belum lagi mimik wajah yang terasa puas menikmati makanan tiap suapnya.

Melihat karakter makan, dengan lahap, dan penuh rasa syukur penonton dibuat kelaparan. Rekomendasi untuk menonton serial ini jangan pada malam hari karena, bisa meningkatkan minat untuk ngemil, dan ngemil pada malam hari bisa berisiko gemuk.

Akan tetapi serial ini cocok juga untuk ditonton selepas kerja. Nuansa adem nan sejuk terasa. Kita bisa ikut menikmati dan merasakan apa yang dirasakan karakter utama pada serial ini.

Kesan mendalam dengan cara unik

The Road to Red Restaurants List from Netflix
The Road to Red Restaurants List from Netflix

Untukku sendiri serial ini cukup membekas dihati walaupun karakter utama adalah seorang bapak satu anak dan didominasi sifat introvertnya. Ada sisi yang sangat related sebagai individu yang tidak enakan untuk berkata frontal, berpikir berlebihan, tidak bisa tegas pada diri sendiri, kadang sering dianggap sebelah mata, dan tidak lupa juga suka bingung dengan kehidupan.

Kemudian bisa menikmati akhir pekan dengan secara utuh, dan jauh dari keramaian. Menikmati hal-hal baru dan bisa mendapatkan hikmah dalam setiap perjalanan. Refleksi perjalanan hidup manusia.

12 episode dengan durasi tidak sampai tiga puluh menit, menceritakan perjalanan, dan pertemuan yang berawal dari suatu kebetulan yang tidak disengaja. Kadang ketidaksengajaan mempertemukan dengan hal yang menyenangkan.

Serial ini sejatinya mengingatkan kita hidup memang terkadang membosankan dan menjenuhkan. Suda menemukan hobi baru tanpa ada unsur sengaja, menemukan menu makanan baru, dan mendapatkan suatu hal baru juga.

Serial ini mengingatkan kita untuk menikmati setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup dan kadang suatu kebetulan yang tidak disengaja bisa menjadi hal yang menyenangkan. Spontanitas kadang bisa membantu untuk bisa menjadi manusia seutuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun