Film ini memang bergenre komedi tapi, entah kenapa membuatku meneteskan air mata saat menontonnya pertama kali. Bukan air mata karena, sedih lebih tepatnya terharu. Ceritanya memang fiksi namun, pesan tersiratnya begitu hangat.Â
Seekor beruang yatim piatu yang diasuh oleh paman bibinya harus meninggalkan rumahnya ke London. Ternyata kisah ini lahir dari pasca perang dunia yang dimana anak-anak yatim dikirim ke kota-kota untuk diadopsi oleh orang tua asuh. Kalau kalian ingat adegan awal film Narnia kurang lebih sama namun, untuk film ini yang beda adalah bukan anak yatim piatu tapi, seekor beruang.
Atmosfer menonton film ini begitu hangat ceritanya ringan bisa diikuti oleh siapapun. Adegan haru yang membuatku meneteskan air mata bukan pada endingnya namun saat openingnya. Aku pun bingung dan terheran-heran saat itu kenapa ya film yang satu ini membuatku meneteskan air mata?Â
Akhirnya aku baru sadar belakangan ini. Baik adegan yang membuat aku meneteskan air mata saat Paddington si Beruang yatim piatu pertama kali bertemu dengan Nyonya Brown. Seekor anak beruang yatim piatu yang terlantar di stasiun. Nyonya Brown bersama keluarganya yang penasaran menghampiri Paddington, pada pertemuan pertama itu aku melihat ada ketulusan dari si Nyonya Brown.Â
Ketulusan ingin membantu, menampung sementara Paddington. Gestur Nyonya Brown, sorot matanya, nada bicaranya begitu tulus nan ikhlas. Tentunya ada perbedaan opini dari Tuan Brown selaku suaminya. Dua sisi ini menimbulkan konflik yang dimana menjadi tema diskusi yang menarik.Â
Ketulusan itulah yang membuatku haru. Ternyata pesan tersirat itu adalah cerminan diriku. Aku merasa seperti Paddington yang terlantar di dunia ini, dan berharap ada sosok individu seperti Nyonya Brown. Dan aku baru sadar setelah sekian lama. Magisnya film mungkin terletak pada itu.Â
Kadang kita tidak sadar bisa suka, bisa ikut masuk ke alur cerita pada sebuah film karena, kesamaan nasib. Film merefleksikan kehidupan dan banyak pelajaran yang bisa kita petik dari sana.Â
Unik memang film yang satu ini, aku merekomendasikan film ini untuk ditonton bersama keluarga. Banyak pesan dari film ini dan menurutku film ini ada kehangatan keluarga yang amat terasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H