Pandemi sudah mau mendekati 3 tahun. Terasa sangat cepat banyak hal baru yang dulu dirasa tidak mungkin sekarang menjadi hal normal. Normalisasi rapat secara online, pembelajaran secara online, bahkan untuk konsultasi dokter sudah bisa secara online. Untuk mencegah penyebaran hal-hal tadi memang harus diterapkan dan menjadi biasa baru. Terutama menggunakan masker medis untuk terhindar dari covid. Masker medis sudah menjadi normal yang baru. Bisa jadi masker sudah menjadi aksesoris tambahan.
Varian masker pun cukup banyak seperti N95, KN90,KN95 dan masih banyak lagi jenisnya. Ditambah bermunculan pedagang masker secara daring maupun luring. Beberapa brand pakaian pun cukup sering mengeluarkan varian masker yang bermotif.
Mungkin fenomena masker sebagai aksesoris baru sudah barang wajib pakai sepertinya kalau tidak pakai ada yang kurang rasanya. Dan hal ini membuat pemakainya terlihat keren. Banyak para pengguna masker tingkat penampilannya meningkat. Bahkan sudah ada survey yang dilakukan terhadap fenomena ini. Masker menjadikan kita terlihat keren, dan merasa keren. Disadari ataupun tidak memang begitu adanya. Masker membuat penasaran dengan wajah seseorang.Â
Kekurangan dari penggunaan masker medis ini membuat kita kesulitan dalam berkomunikasi karena, sulit menebak ekspresi lawan bicara, harus meninggikan nada saat berkomunikasi, dan ditambah untuk beberapa orang muncul jerawat. Sebutannya maskne jerawat muncul saat menggunakan masker terlalu lama.Â
Ya mau tidak mau fenomena ini sudah menjadi normal yang baru. Dan semoga saja penggunaan masker medis bisa segera berhenti. Limbah masker medis sudah cukup meresahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H