Avatar The Legend of Aang serial animasi favorit di kalangan anak-anak Indonesia. Tidak heran karena memang kisahnya tidak terlupakan. Sangking membekasnya serial ini ada diksi yang diambil dari serial ini seperti "Semua berubah saat negara api menyerang" Appa yip yip dan lain-lain. Tentu kalimat ini sering dipakai untuk candaan pertemanan, dan sudah pasti itu digunakan antar sesama yang seumuran.
Selain itu banyak karakter yang membekas dari serial ini untukku Paman Iroh. Sosok Paman Iroh merupakan karakter yang menyenangkan dan tidak bisa dilupakan. Sosok paman impian. Ada episode yang paling membekas diingatan ku. Kita diperkenalkan karakter paman Iroh sebagai sosok yang jenaka, namun bijak. Pada episode ini kita diperlihatkan betapa rapuhnya ia sebagai seorang individu biasa padahl Paman Iroh memiliki julukan Naga dari Barat sungguh julukan yang menyeramkan bukan.
Episode ini minim aksi namun penuh dengan makna. Rasa kehilangan seorang anak bagi seorang ayah begitu terasa. Ternyata seorang pria tangguh dan seorang Jenderal penakluk memiliki kenangan yang tak bisa terlupakan.
Apalagi saat scene ia menyanyikan lagu untuk almarhum anaknya duka, dan luka menyelimuti.Â
Leaves from the vine / Falling so slow
Like fragile tiny shells
Drifting in the foamLittle soldier boy
Come marching homeBrave soldier boy
Comes marching home
Uniknya aku baru sadar makna, dan maksud dari episode ini saat beranjak dewasa hal itu saat aku  tak sengaja menonton ulang serial Avatar: The Last Airbender yang original bukan dubbing dari televisi. Pesan yang disampaikan bisa aku serap secara utuh. Ada rasa kehilangan dan rasa syukur saat menonton episode yang satu ini.Â