Pandemi Covid 19 sudah hampir mendekati 3 tahun lamanya. Penggunaan masker untuk mencegah penyebaran virus sudah menjadi hal normal. Beberapa bahkan sudah ada aksesoris pelengkap untuk masker.Â
Masyarakat sudah mulai menerima masker sebagai kebutuhan primer layaknya sandang pangan. Sepertinya kedepan sudah menjadi normal yang baru.
Tentu saja banyak masker yang saat ini beredar. namun aku tetap merekomendasikan masker medis. Jenis-jenis masker sendiri cukup beragam berdasarkan riset kesehatan, ada 3 jenis masker yang dianjurkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), yaitu KF 94, KN 95, dan N 95 untuk mencegah penyebaran virus COVID-19.Â
Dalam penelitian yang diterbitkan ACS Nano menunjukkan, penggunaan masker jenis KN 95 dan N95 bisa menahan partikel kecil sampai 95 persen.Â
Sementara itu, CDC juga merekomendasikan penggunaan masker KF 94 yang bisa menahan partikel sampai 94 persen.Â
Tentu dari jenis ini sudah disesuikan dengan kontur wajah kita. Untukku pribadi sudah cocok dengan jenis masker KF 94.Â
Panjang masker, lekukannya membuat pas diwajah tidak terlalu melekat dan menutupi hidung sehingga tidak terlalu sesak digunakan.
Sementara itu disisi lain penggunaan masker medis ini nyatanya menimbulkan permasalahan seperti lain bagi penggunanya yaitu jerawat atau maskne. Tentu bagi beberapa orang hal ini tidak masalah.Â
Aku yang bekerja sebagai tenaga kesehatan tepatnya sebagai apoteker yang perlu interaksi dengan pasien dan melakukan pelayanan kefarmasian sangat perlu menggunakan masker selama pelayanan.Â
Namun selama 8 jam kerja sehari yang aku lakukan selama 6 hari membuat kulit wajah menjadi mudah berminyak, dan muncul jerawat. Terutama daerah hidung dan dagu.Â