MALANG KOTA - Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri 2021 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 31 Gelombang 17, menggelar webinar berjudul "Pahami Divergenitas Dalam Pengupayaan Komunikasi Efektif" pada Sabtu (19/3), secara luring melalui Zoom Meetings.
Berbasis di Instagram dengan nama @family.lore, kelompok PMM ini kemudian membuat beberapa program yang berkaitan dengan psikoedukasi bertemakan komunikasi keluarga, termasuk salah satu agenda puncaknya adalah WeFlo (nama program webinar).Â
Tentu saja, pembawaan tema komunikasi efektif bagi orang tua dan anak tidak serta-merta tanpa alasan. Tiara, mahasiswa psikologi UMM yang juga salah satu anggota kelompok 31, mengungkapkan bahwa dari sekian banyak keluh-kesah yang masuk di akun mereka, mayoritas berkaitan dengan kesenjangan komunikasi antara anggota keluarga.Â
Secara lebih lanjut, berdasarkan hasil diskusi dari kelompok 31, ia menyebutkan jika perbedaan latar belakang, karakter, kebiasaan, atau keunikan dari masing-masing individu dapat menjadi latar belakang konfliknya. "Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengangkat pengupayaan komunikasi efektif di tengah divergenitas orang tua dan anak di webinar kali ini." ujarnya.
Webinar berdurasi 150 menit tersebut diikuti oleh 35 peserta dari berbagai daerah dan status, sebab kelompok 31 sengaja membuka kesempatan pendaftaran untuk remaja sekaligus orang tua, pun karena tema webinar yang cocok bagi keduanya. Alhasil, room meeting penuh dengan ibu-ibu dan mahasiswa. Acara dimulai pukul 10.00 WIB oleh Santi, mahasiswa psikologi UMM dan anggota dari kelompok 31, sebagai moderator, pengenalan singkat Family Lore, berlanjut pembacaan CV narasumber, lantas langsung masuk pada materi.Â
Antusiasme peserta perlahan terlihat setelah pemateri itu membagikan layar. Tidak heran, dengan mengundang Sofa Amalia, dosen psikologi UMM sebagai narasumber ahli di bidang psikologi perkembangan, alur kegiatan berjalan mulus sesuai harapan. Banyaknya diskusi yang dibuka dari peserta serta testimoni seusai webinar membuktikan itu semua.Â
Pada akhir acara, narasumber berpesan dalam closing statement-nya, "Kadang itu apa yang diucapkan, kadang juga susah ya pengaplikasiannya nanti seperti apa. Tapi intinya, jadi orang tua itu memang susah-susah gampang, perlu banyak belajar, perlu banyak memperbaiki diri sebagai orang tua. Begitupun juga anak-anak. Anak-anak pun juga perlu untuk memahami kondisi di dalam keluarga dan bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri mereka dengan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam keluarga." pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H