Di bawah pohon yang rindang terlihat sosok wanita cantik sedang bersandar. Kuhentikan kayuhan sepedaku dan kuhampiri dia. Tak kusangka wanita itu teman kecilku yang sudah lama tidak bertemu. Angel namanya, seperti nama yang diberikan. Dia seorang gadi cantik yang lugu dan baik seperti malaikat.
Sungguh senang hatiku saat kita dapat bertemu, karena lama tak bertemu dan merindukannya. Tanpa berfikir panjang aku mengajaknya berkeliling dengan sepeda. Sambil bercerita banyak hal selama kita tidak bersama dengan penuh kegembiraan dan canda tawa, hingga tak terasa sudah setengah hari kita bersama. Karena kelelahan akhirnya, kami memutuskan berhenti di alun – alun dengan menikmati pemandangan dengan menyeruput segelas minuman dingin
Tiba –tiba muncul seorang lelaki berbadan tegap setengah tua yang membawa tongkat dan kacamata menghampiri kita sambil merengek tidak jelas dan meminta uang.karena ketakutan kami pun berudaha menjauh darinya. Tetapi anehnya orang tersebut terus mengikuti kita. Karena ketakutan kitapun memberinya uang. Setelah itu ia tertawa dan melepas kacamatanya sambil menampilkan wajah tanpa berdosanya dengan ngomel gak jelas.
Kemudian ada seorang ibu penjual kopi keliling menghampiri kita, menanyai kronologi peristiwanya. Beberapa menit kita bercerita, ibunya pun berkata bahwa memang dia ornag skizofrenia yang biasanya menipu banyak orang.
Bruakkkk.... tiba –tiba aku jatuh dari kasur. Dan akupun terbangun saat itu aku menyadari bahwa itu hanya mimpi yang terasa seperti kenyataan yang benar – benar terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H