bahasa Inggris dalam platform berbahasa Indonesia? Terkadang di dalamnya terdapat balasan yang berupa ejekan bagi pengguna yang berkomentar dalam bahasa Inggris tersebut. Lontaran ejekan seperti “Sok Inggris lu!”, “Gak usah sombong deh!”, “Cinta budaya Indonesia ya, gak usah ke inggris2an.” dan komentar bernada ejekan lainnya. Terkadang ejekan itu dapat membuat pengguna yang berkomentar menjadi kesal dan akan menurunkan kepercayaan diri mereka. Namun kita juga tidak heran dengan kenyataan bahwa tingkat kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia termasuk tergolong rendah. Sebagaimana dengan indeks yang dilakukan oleh EF pada tahun 2022, Indonesia menempati peringkat 81 dari 111 negara dan wilayah yang terdata. Angka ini cukup menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia memang rendah.
Pernahkah anda melihat sebuah komentar di sosial media yang menggunakanPadahal di era digitalisasi 4.0 ini memiliki kemampuan dalam berbahasa Inggris itu penting. Hal ini dapat memudahkan kita karena kita dapat menyerap sumber informasi dari mana saja dan tidak hanya dari 1 perspektif saja. Dengan mampu berbahasa Inggris, informasi yang didapat akan semakin luas dan pastinya akan menambah pengetahuan kita. Sekarang sudah banyak negara maju yang menggunakan bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa yang digunakan dalam keseharian masyarakatnya. Juga dengan platform-platform seperti media sosial, game, hingga musik yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Jika kita tidak mengerti bahasa yang digunakan dalam platform tersebut, bagaimana cara kita memperoleh sumber informasi?
Terlepas dari itu semua ada beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya masyarakat Indonesia dalam mempelajari bahasa Inggris. Menurut Megawati. F, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kesulitan dalam pembelajaran bahasa Inggris diantaranya seperti; faktor motivasi, kesulitan dalam memahami materi, tantangan dalam keterampilan mendengar dan berbicara, lingkungan yang kurang mendukung dan juga faktor budaya. Faktor tersebut pastinya akan mempengaruhi individu sehingga proses pembelajaran bahasa Inggris mereka akan terhambat. Tetapi hal itu tidak akan terjadi jika kita memiliki niat dan keinginan yang kuat untuk belajar bahasa Inggris. Karena dalam masa mendatang memiliki kemampuan berbahasa Inggris dapat menjadi skill berguna yang pastinya dibutuhkan di era ini dan kita tidak akan menyesal memiliki skill ini.
Padahal ada banyak manfaat yang akan didapatkan jika kita menguasai bahasa Inggris di era digitalisasi, diantaranya adalah:
Jangkauan informasi yang lebih luas
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi bahasa yang umum digunakan dalam dunia bisnis, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Sehingga banyak informasi global seperti jurnal ilmiah, laporan bisnis, situs web dan juga media sosial yang dapat ditemukan dalam bahasa Inggris. Maka dari itu, jika kita menguasai bahasa Inggris maka kita akan dengan mudah mengakses informasi yang akan kita cari.
Meningkatnya relasi komunikasi antarbudaya
Dalam era digitalisasi, bahasa Inggris menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi internasional. Menguasai bahasa Inggris akan membantu kita memperluas jaringan profesional, memperoleh wawasan lintas budaya, juga membangun hubungan baru dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.Membuka peluang karir yang lebih baik
Memiliki kemampuan bahasa Inggris akan sangat menguntungkan dalam hal pekerjaan karena akan membuka peluang karir yang lebih luas. Banyak perusahaan multinasional lebih memilih pekerja yang fasih berbahasa Inggris, terutama di sektor teknologi, keuangan, pemasaran, dan hubungan internasional. Mampu berbicara dengan lancar dalam bahasa Inggris dapat meningkatkan prospek karir dan dapat memberi keunggulan lebih dibanding orang lain.
Kemudahan dalam menikmati konten digital
Kini banyak sekali beredar konten digital seperti film, musik, buku, dan juga podcast dalam bahasa Inggris. Jika kita menguasai bahasa Inggris maka kita dapat menikmati konten ini tanpa perlu bergantung pada terjemahan. Kita juga akan memperoleh wawasan yang lebih luas dan dapat menikmati karya-karya budaya dalam bentuk aslinya.