Peringatan Hari Guru Nasional, yang jatuh pada tanggal 25 November setiap tahunnya merupakan hari yang sangat special, terutama bagi para Guru di Indonesia. Dimana penulis yang berprofesi sebagai guru, tentu saja mengenang seluruh jasa Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan ilmunya, hingga saya bisa berada di titik saat ini, sebagai seorang guru juga.
Guru adalah seorang pengajar yang harus menjadi panutan oleh peserta didik dan lingkungan masyarakat sekitar, baik mulai dari adab, akhlak, dan sopan santun. Guru harus mampu menjadi teladan dan seorang model sekaligus mentor untuk peserta didik dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter yang meliputi olah pikir, olah hati, dan olah rasa mereka.
Dalam momen Hari guru kali ini, begitu banyak euphoria yang dilakukan, tak terkecuali di SMAN 1 Mesuji Raya, sebuah sekolah hijau di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan yang menjadi rutinitas setiap tahunnya untuk menikmati momen sekali dalam setahun untuk memperingati Hari Guru Nasional. Beragam kegiatan telah dipersiapkan, baik kegiatan kejutan yang dilakukan oleh OSIS, serta kegiatan terencana berupa Pentas Seni sebagai upaya menyemarakkan Hari Guru Nasional sekaligus sebagai kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Senyum Riang peserta didik mengucapkan “Selamat Hari Guru” terdengar begitu tulus, tersirat rasa bahagia serta permohonan maaf atas semua kesalahan yang pernah mereka lakukan, tak terkecuali dengan apa yang saya rasakan, sebuah kebahagiaan sekaligus momen untuk saya mengingat kembali kekurangan yang masih dilakukan selama proses pembelajaran.
Momen Hari guru akan lebih bermakna jika kita juga melakukan refleksi atas apa yang sudah kita lakukan selama ini, terhadap proses pembelajaran yang dilakukan, proses menjalankan tugas lain disekolah, apakah semua pekerjaan kita sudah berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya?
Saya menyadari, masih banyak yang perlu diperbaiki dan dibenahi dari saya pribadi dalam menjalankan pekerjaan, mulai dari proses pembelajaran yang harus berpusat pada murid, melibatkan peserta didik untuk terus aktif dalam pembelajaran, melatih kemampuan berfikir kritis peserta didik sesuai tuntutan zaman, atau hal lain yang dapat menggali minat dan bakat mereka serta mendukung proses keberhasilan belajar peserta didik. tidak mudah memang, tapi saya harus terus berusaha mewujudkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.
Saya harus terus mengembangkan diri, menambah wawasan dari mana saja yang mendukung peran saya sebagai seorang guru, tidak segan menerima refleksi berupa kritik dan saran yang membangun, belajar untuk terus meningkatkan kedisiplinan, tanggung jawab, serta komitmen yang kuat untuk membentuk proses pembelajaran yang lebih baik lagi. belajar sepanjang hayat untuk terus menjadi guru yang lebih baik, guru yang mampu membawa keberhasilan pada peserta didik yang merupakan generasi penerus bangsa. Guru yang senantiasa Bahagia, untuk terus menciptakan pendidikan yang membahagiakan.
Selain itu, saya sebagai seorang pendidik harus dapat menjadi panutan, dengan memberikan contoh adab yang baik, akhlak, dan perilaku sopan santun. Saya harus terus berusaha untuk mencerminkan karakter yang baik sehingga mampu menjadi model bagi peserta didik untuk membentuk karakter yang baik pula.
Di momen guru kali ini, hal yang saya ucapkan kepada peserta didik adalah “Kalian juga guru bagi ibu”, karena sejatinya saya sebagai seorang guru juga belajar banyak hal dari mereka, setiap proses yang dilalui adalah pembelajaran yang harus bisa menjadikan saya untuk menjadi guru yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Terimakasih untuk semua pembelajarannya, saya pribadi selalu berusaha memberikan pembelajaran yang bermanfaat dan membahagiakan.
Selamat Hari Guru masyarakat Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H