Mohon tunggu...
Naajmi Naaj
Naajmi Naaj Mohon Tunggu... wiraswasta -

Perempuan dengan banyak tulisan yang harus diselesaikan. Penggila Sejarah. Penikmat musik kerontjong. Pecandu buku. Pengunjung setia berbagai museum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

4 November 2013   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:36 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semalam, dalam lipatan mimpi aku melihatmu,
memelukku. menyesap puting payudaraku dengan lembut.
lalu kubelai rambutmu dan kuciumi keningmu.
dan kau tertidur semalaman di bawah payudaraku

kau, nyawaku. aku nyawamu.
saat kita bertemu nanti aku melihat diriku di sinar matamu
tapi tak kubiarkan dirimu menjadi aku
jadilah kau lebih dari aku

ketika kita bertemu
pastilah matahari menjingga
dan hujan yang tengah menjilati tanah

sekarang mungkin kau sedang dalam perjalanan menujuku
dan aku hanya tinggal menunggumu
tepat pada saatnya kau akan melebur didalamku
menjadi bagian darahku
membagi partikel jantungku
dan terhembus kehidupan yang akan menemaniku.
untuk calon sahabat terbaik yang akan hadir di perutku
kelak aku menjadi ibumu : bagian darahmu, senyawa hidupmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun