Selalu ada rasa yang nggak biasa setiap Ramadhan akan datang. Rasa apa ya? Nggak tau! Beda aja. Semacam getaran. Semacam seperti akan menghadapi suatu ujian. Harus dihadapi. Tapi nggak seoptimis itu atau tidak setakut itu pula. 50:50.
Dulu waktu kecil, karena emang dasarnya anak masjid (anak TPA), ya sudah biasa sih ke masjid. Tapi pasti ada bedanya. Kalo hari biasa, ke masjidnya cuma pas ngaji (sore), tapi kalo pas Ramadhan lebih sering. Sore ngaji, abis maghrib ke masjid lagi untuk tarawih.
Meskipun anak masjid, jangan pikir semua anak TPA itu anak baik-baik. Nggaklah! Namanya juga anak-anak. Rajin juga maenan di masjid. Sholat tarawih dan witir 11 rakaat jadi cuma 3 rakaat (2 tarawih dan 1 witir). 8 rakaat lainnya kemana? Ngobrol! Makanya kalo sekarang liat anak-anak tarawih yang kerjaannya ngobrol, ya saya senyum aja. Inget jaman jahiliyah! Kenapa nggak negur? Nggaklah! Saya dulu juga nggak suka ditegur sama ibu-ibu atau kakak-kakak ahahahahaa!
Tapi begitulah. Biarkan saja anak-anak itu akrab dengan masjid, bagaimana pun caranya, apapun yang dilakukannya, karena jika ia besar bersama masjid maka ia pasti akan kembali ke masjid. Dan salah satu amalan di Bulan Ramadhan adalah memakmurkan masjid. Bagaimana pun caranya!
Bagus jika memang ada acara besar yang disusun oleh DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) selama Ramadhan. Tapi tak bisa dipungkiri, ada juga masjid yang nggak terlalu besar acaranya. Tak semua masjid mengadakan i'tikaf atau ifthor jama'i atau sanlat (Pesantren Kilat) untuk anak-anak. Itu yang jadi pengalaman saya karena masjid dekat rumah tidak ada kegiatan i'tikaf, tapi sanlat hampir selalu saya ikuti waktu kecil.
Maka, setiap Ramadhan akan hadir, ada keinginan yang besar untuk memakmurkan masjid dengan cara saya. Salah satunya adanya menyiapkan acara sanlat untuk anak-anak. Saya ingin anak-anak merasa dekat dengan masjid. Jika saat tarawih di masjid rumahnya, mereka suka ditegur bahkan dihardik, maka saya ingin mereka punya waktu yang leluasa untuk memaksimalkan potensi mereka di masjid tanpa ada yang menegur atau menghardik.
Hadirkan suasana masjid yang kids friendly. Sediakan mereka waktu untuk mencintai masjid dengan cara mereka. Biarkan suara mereka bergema di dinding-dinding masjid, karena suara-suara itu nanti akan dirindukan masjid. Biarkan mereka berlari di sekitar masjid, karena kaki-kaki itu nanti akan rindu untuk kembali ke masjid.
Mari kita sambut Ramadhan ini dengan gembira. Buat daftar target dan cara mencapainya. Coba buat dari yang paling simpel, hingga yang paling istimewa. Semoga Ramadhan kali ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Aamiin..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H