Bicara tentang pro kontra warung makan saat Ramadhan seperti tak ada habis-habisnya. Yah karena memang pada dasarnya manusia tak ada yang sama maka wajar jika pendapatnya pun berbeda-beda.Â
Termasuk soal jam operasional warung makan selama Ramadhan. Ada yang tutup sepanjang siang hari, ada juga yang tetap buka seperti biasa. Jika yang siang tutup itu karena memang pemilik warung ingin fokus ibadah sih bagus, tapi kalau karena takut digerebek sekelompok orang tertentu kan kasian si empunya warung.
Saya secara pribadi cenderung masuk ke golongan pro. Monggo saja untuk buka warung makan saat siang hari sepanjang Ramadhan. 24 jam pun silahkan. Hanya saja sebagai pemilik warung, kita punya semacam beban moral untuk memastikan puasa orang-orang berjalan lancar dan kita bukan menjadi penyebab mereka justru batal atau berkurang pahalanya.
Berikut hal-hal yang perlu menjadi perhatian para pemilik warung makan selama Ramadhan :
1. Dekorasi
Dekorasi yang saya maksud di sini semisalnya memajang spanduk "Marhaban Ya Ramadhan" atau "Selamat Menjalankan Ibadah Puasa" atau kata-kata lain yang menunjukkan apresiasi kita terhadap bulan Ramadhan.Â
Selain itu, untuk siang hari juga sebagian sisi warung yang biasanya terbuka atau transparan bisa ditutup dengan kain. Hal ini berfungsi untuk menjaga privasi pelanggan muslimah yang mungkin sedang berhalangan puasa serta juga membantu anak-anak untuk nggak ngiler waktu melewati warung kita. Kain ini bisa dipasang selepas subuh hingga setelah ashar atau sekitar pk. 15.30.
2. Cek Pelanggan
Mengecek pelanggan yang datang juga perlu. Terutama yang laki-laki. Coba ditanya atau bahkan cek KTP-nya saat memesan makanan di warung kita. Kalau Islam, coba ingatkan untuk puasa dan tolak secara halus untuk tidak makan di warung kita.Â
Begitu juga dengan anak-anak. Sekiranya ada anak-anak yang belum punya KTP, kita bisa tanyakan umurnya kepada yang bersangkutan atau kepada pendampingnya, terutama anak-anak yang kita curigai usianya lebih dari 9 tahun. Karena ini merupakan kewajiban kita untuk memastikan orang-orang yang wajib puasa menjalankan puasanya sebagaimana harusnya.Â
Mungkin ada kendala untuk pelanggan perempuan. Bisa saja bohong kalau sedang haid. Tapi yah balik lagi ke pribadinya masing-masing. Kita sebagai penjual sebisa mungkin memfasilitasi hak bagi yang nggak wajib puasa dan sebisa mungkin juga mencegah yang wajib puasa untuk makan di tempat kita pada siang hari. Jika ada yang berbohong, wallahu'alam bishawab. Udah urusan dia dengan Tuhan. Kita sudah semaksimal mungkin berupaya.