Mohon tunggu...
ranny m
ranny m Mohon Tunggu... Administrasi - maroon lover

Manusia dg keberagaman minat dan harap. Menjadi penulis adalah salah satunya. Salah duanya bikin film. Salah tiganya siaran lagi. Salah empatnya? Waduh abis dong nilainya kalo salahnya banyak hehe..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Kata Kehilangan Makna dan Waktu Kehilangan Harga

14 Juli 2016   09:48 Diperbarui: 14 Juli 2016   09:53 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Meski sejujurnya aku lupa pastinya kapan. Sehari sebelum lebaran atau malam takbiran. Aku benar-benar lupa. Karena bagiku itu tak penting. Yang jelas saat itu aku yang memang rada kurang sabar, terus saja memancingnya untuk berterus terang tentang posisiku di hatinya. Dan ia yang memang penuh pertimbangan itu pun menjawab akan menyampaikan isi hatinya sepuluh hari ke depan. Ah dunia, coba kau pikir! Bahkan menunggu lima menit saja itu sangat menyiksaku, bagaimana dengan sepuluh hari? Maka tak gentar aku untuk menyusun strategi pembobolan isi hati. Akhirnya meski lewat ketikan henpon, aku berhasil melihat isi hatinya yang tetap dengan malu-malu ia perlihatkan padaku. Aku senang. Senang karena Yusuf telah berbalik menghampiri Zulaikha.

Selanjutnya apa? Terang saja aku ingin segera menikah. Bukan karena nafsu. Tapi kembali kucoba luruskan niat karena-Nya. Bukankah menikah itu bernilai separuh agama? Ya aku mau itu. Aku ingin menggenapkannya bersama “Yusuf”-ku. Sebagaimana Yusuf dan Zulaikha yang semakin baik dan berkah setelah menikah dan mengarungi kehidupan karena Allah saja.

Inilah indah. Ketika kata kehilangan makna. Ketika waktu kehilangan harga. Ketika niat diluruskan. Ketika semua dikembalikan kepada-Nya. Ketika Ramadhan menjadi jawaban. Dan akhirnya aku hanya tinggal menanti lamaran resminya lalu ijab qabulnya dengan ayahku. Rabbi, tolong mudahkan. Dekatkan dan segerakan jodohku, kalau bisa dia. Jagalah cinta kami agar tak melebihi cinta kami pada-Mu. Jauhkan kami tipu daya setan. Dan buatlah kami ridho ikhlas menerima segala ketetapan-Mu.

_atrny_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun