Pertama kali saya mendengar seorang petinju Muhammad Ali di Amerika saya tidak begitu percaya. Saya mendengar nama tersebut dari guru SD saya di waktu pelajaran PPKn mengenai pelajaran kewarganegaraan. Dia seorang petinju legendaris, dulu TV di Indonesia sangat jarang ditemui tapi semua orang tak ingin ketinggalan menonton kehebatan seorang petinju. Sampai-sampai ada seorang guru kalau tidak salah meliburkan sekolah hanya untuk demi menonton pertandingan Muhammad Ali.
Siapa yang tak kenal dengan Muhammad Ali juara tinju dunia kelas berat ini tak ada yang menandingi hingga akhirnya Dia jatuh sakit. Nama kecil Muhammad Ali adalah Casssius Clay sebelum masuk agama Islam. Ujian datang kembali ketika gelar tinju duia tersebut dicopot oleh pemerintah AS karena tidak mau mengikuti wajib militer untuk melawan perang vietnam. Pernyataan yang keluar dari mulut Istrinya Lonnie dalam acara memorial yang digelar oleh olah raga KFC Yum di hadapan para tokoh. Muhammad Ali tetap memegang prinsip yang diyakininya secara teguh meskipun dalam keadaan yang paling terpuruk.Â
Muhammad Ali soerang petinju kulita hitam representasi masyarakat mainoritas Amerika, terlebih lagi ketika ia masuk atau berpindah agama Islam. Keberanian Ali yang masuk Islam sangatlah luar biasa dengan pertimbangan yang tidak hanya berdasarkan ukuran materi tetapi demi kebahagiaan yang tak terukur dengan apapun (dari sudut pandang Ali). Ketika mayoritas masyarakat Amerika sangat Kristen ataupun Katholik tapi Ali lebih memilih untuk beragama Islam. Sebuah pemikiran yang berani tampil beda dari berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang ada. Ali berani menyuarakan sebuah kebenaran yang harus Ia jalan yang tak mungkin Ia pungkiri jiaka Ia memilih Agama Islam sampai akhir hayatnya.
Di hari pemakamanya banyak orang dari tokoh pejabat di seluruh belahan dunia turut hadir sebagai tanda penghormatan terkahir yang ingin diberikan kepadanya. Mulai dari Presiden TURKI Â Recep Tayyip Erdogan, Raja Saud Abdullah II, Mantan Preseiden Amerika Bill Clinton tak kalah ketinngalan menyempatkan waktu untuk berkunjung menghadiri pemakaman Muhammad Ali. Sedangkan Presiden Amerika Barack Obama melalui surat yang dibacakan oleh penasihat gedung putih merasa terinspirasi dari keberanian Muhammad Ali.
Muhammad Ali menjadi seorang pelopor utama dalam memperjuangkan hak-hak nya sebagai warga muslim yang terpinggirkan. Petinju abad 20 ini berani memproklamirkan secara bangga bahwa saya Ali (I Am Ali) seorang muslim sejati. Ada beberapa para sahabatnya yang masuk Islam seperti mantan pemain bintang olahraga basket NBA Kareem Abdul Jabbar. Yang terpenting dari ini semuanya dari meninggalnya Muhammad Ali, Ia berani mati dalam memegang prinsip hingga akhir hayatnya. Keberanian untuk bertahan untuk tidak tenar, hidup sederhana dalam serba keterbatasan sampai ajal menjemputnya. Kepergian yang mendercak kagum rasa tidak percaya ternyata Ali telah meninggal dunia 3 juni 2016 yang lalu.
Sumber referensi
https://www.google.com/search?q=muhammad+ali&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-abÂ
http://news.detik.com/internasional/3230815/will-smith-prosesi-pemakaman-muhammad-ali-sangat-indah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H