Ketika sedang memijat-mijat Raja Galuh berdalih tidak akan bisa masuk seorang musuh ke dalam Istananya.selama Gendala Sakti masih digenggamannya. Saat itu pula raja Galuh tertidur dan terbangun mendapati Gendala Sakti yang hilang. Hilangnya Gendala Sakti, kerjaan Galuh luluh lantah oleh serangan pemerintahan kerajaan Cirebon.
Melihat banyaknya mayat yang mati baik dari rakyat Gunung Jati dan rakyat Raja Galuh Gunung Jati mengatakan mereka semua mati syahid sesuai keyakinannya masing-masing. Sunan Gunung Jati pun berpesan sepeninggalan ini wajib atas kalian untuk berbuat kebajikan dan keadilan pada keluarga kerabat, sanak saudara dan siapa saja. Gunung Jati menitipkan fakir miskin dan masjid kuharap kalian melaksanakan.
Berdasarkan runtutan cerita yang di atas ada beberapa penggagas yang termotivasi untuk pendirian provinsi Cirebon ada dari perjuangan Gunung Jati. Sayangnya Cirebon ada tiga pimpinan akibat kebijakan Belanda. Seiring berjalannya waktu kini keraton-keraton yang di Cirebon semakin tidak terurus. Bisa dilihat dari keadaan sekarang yang sangat berbeda dengan keraton Yogyakarta. Keraton Yogyakata maju karena Yogyakarta dijadikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H