Inilah keadaanku hari ini, Nona.
Jangankan pada seorang gadis selain dirimu, pada almarhum bapak saja hati ini sedang tidak merindu. Benar-benar kosong. Saya sudah berusaha mengaktifkan hati. Ngaji, shalat, menelepon ibu, mengakrabi kakak. Hampa. Hati saya mati tak merasakan apa-apa.
Dengan demikian bukan berarti saya tak lagi cinta, tak lagi rindu. Bagi saya, Tuhan sedang menguji; seberapa kuat saya tahan, saya sabar, saya berpikir positif dan saya tetap harmonis. Bisa saja saya memilih bertindak bodoh hanya karena pusing kenapa hati ini tak merasakan apa-apa tapi pikiran kacau.Â
Tapi saya memang memilih bersabar, sebab saya tahu, saya sedang berjuang: meminangmu, mengenang bapak, membahagiakan ibu dan mengakrabi saudara.
Kini saya tahu salah satu cara menghidupkan hati ini: menemani Qois, adik dari istri kedua alm bapak yang kini yatim. Mengajaknya bercengkerama dan melihat kasih sayang bapak melalui wajahnya.
Terima kasih padamu yang masih bersabar.
25 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H