Mohon tunggu...
nasri kurnialoh
nasri kurnialoh Mohon Tunggu... Dosen - STAI Haji Agus Salim Cikarang

Nasri Kurnialoh lulusan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogakarta. Alumni Pondok Pesantren Di Tasikamalaya dan Yogakarta. Saat ini saya sangat bersemangat untuk mengabdi kepada agama, nusa dan bangsa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal Mula Yahudi Jadi Bringas

11 September 2024   20:00 Diperbarui: 11 September 2024   20:02 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Harus diketahui bahwa Yahudi dan Islam punya kesamaan teologis dan sejarah panjang. Madinah didirikan tidak menjadi Darul Islam tapi Darussalam, salah satu alasannya adalah warga Yahudi. Apalagi sejarah panjang menunjukan bahwa ada kesamaan simbol yang ditunjukan Nabi Ibrahim dan Rasulullah. Misal: (1) Ibrahim pergi dari Palestina ke Mekah, begitu pun Rasulullah dari Mekah ke Palestina saat Isra'. (2) Ibrahim membuat ciri di Mekah dalam batu bernama maqam Ibrahim, begitu pun Rasulullah buat tanda pijakan bernama Qubah Shohro.

(3) Yerusalem adalah nama kota dari bahasa Ibrani yang bahasa Arabnya Darussalam atau rumah kedamaian atau wilayah yang damai. Begitu pun Mekah dalam ihram tak boleh orang untuk membunuh, melukai bahkan berkata buruk. Kedamaian bisa lahir jika prilaku kita dijaga sebagaimana ihram di Mekah. Mekah dan Yerusalam sama-sama rumah kedamaian. (4) Ismail adalah datuknya Rasulullah dan jadi panggilan untuk ibadah Yahudi. "Sema Yisrael" berakar sama dengan Isma yang artinya dengarkan. Begitupun Nabi panutan Yahudi adalah Nabi Sulaiman yang akar katanya adalah salam dan Ibraninya Slomo atau the king of Solomon. Ini adalah akar nama yang sama dengan Islam.

Lantas kenapa Israel sekarang memusuhi Islam? Padahal ratusan tahun mereka hidup rukun di bawah panji Islam sejak Sayidina Usman sampai Jendral Salahudin Ayubi. Bahkan hari ini pun, yahudi yang tahu diri mereka bersama Muslim Palestina untuk berjuang bersama. Ternyata beda perlakuan Mekah yang damai dengan Yerusalem yang penuh pertumpahan darah saat dikuasai Yahudi? Ternyata muasal pertumpahan darah ini bukan karena Yahudinya Palestina tapi karena negeri Barat yang keji.

Saat perang dunia kedua terjadi, Hitler dan Sekutunya memang membantai Yahudi yang menetap di Eropa. Holocoust telah membuat Yahudi Eropa yang disebut Yahudi Askenazi mencari perlindungan dan pulang ke Palestina menemui Yahudi Mizrahi dan Sephardim. Mereka menerima tapi ternyata, setelah ditolong mereka balik menjajah. Sesama yahudi, Mizrahi marah atas prilaku Askenazi sehingga tak setuju dengan gerakan Zionis ini. Mereka bersama kaum muslim berjuang tapi Barat melihat sisi bisnis dalam polemik ini. Mereka butuh proxy di Timur Tengah yang kaya minyak, sehingga polemik ini terus dirawat agar pertempuran terus berlangsung. Bagi mereka "Perang adalah Bisnis".

Yang paling membagongkan adalah Barat masih punya veto di PBB. AS, UK dan Prancis punya veto yang bisa menggagalkan suara pembelaan pada kemanusiaan di Palestina. Tak ada artinya kita berjuang padahal hanya satu veto AS bisa menggagalkan semua. Di mana letak keadilan dunia? Makanya kita harus tutup telinga atas demokrasi yang mereka katakan, kesetaraan yang mereka kampanyekan atau humanisme yang mereka jajakan. Bulshit semua karena sisi kemanusiaan mereka dibatasi pada rasis untuk kepentingan bangsa mereka saja dan utamanya mereka memandang semua itu demi uang dan bisnis. Kalau sudah begini, pantas saja Yahudi Askenazi ini dirawat dan dibela habis-habisan walau kemanusiaan yang mereka pamerkan sebelumnya dikorbankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun