Mohon tunggu...
Nana J. Rachmat
Nana J. Rachmat Mohon Tunggu... -

Peminat teknologi informasi yang menyukai musik. Ingin produktif menulis soal dua bidang yang diminatinya itu, tapi jarang punya waktu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bercanda di Era Digital

29 Maret 2010   04:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:08 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman baru membuka ragam keriangan baru. iPhone mengajak penggunanya bercanda ria melalui aplikasi yang ditawarkannya.

Di sudut sebuah café di daerah Jakarta Selatan, sekelompok anak muda tertawa serempak melihat seseorang di antara mereka menunjukkan kebolehan iPhone yang dibawanya.Baskoro, anak mudapengguna iPhone tersebut, rupanya sedang memperlihatkan aplikasi iBeer di iPhone kepada teman-temannya. Mereka tertawa tergelak mendengar suara sendawa yang menjadi ending dari aplikasi iBeer. Senang campur kagum, beberapa dari mereka pun bergantian mencoba dan mengotak-atik gadget Apple itu.

Kejadian di atas adalah contoh bagaimana sebuah perangkat digital kini dapat menambah sedikit kesenangan dalam bermasyarakat. Di luar fungsi utamanya, sebuah gadget juga bisa menjadi alat sosial yang menghibur.

iBeer adalah salah satu aplikasi iPhone (dan iPodTouch) favorit yang dijajakan di toko aplikasi online App Store. Aplikasi hiburan ini memperagakan bagaimana iPhone seolah-olah menjadi segelas bir yang bisa kita teguk hingga habis. Ide dasarnya memang terbilang sederhana. Namun, efek yang ditampilkan, menggunakan teknologi accelerometer dan multi-touch, terlihat sangat realistik. Warna bir yang kekuningan, gelembung air yang bergerak, plus efek buih yang membusa menampilkan visualisasi unik yang mengesankan di layar iPhone. Yang paling menggelitik adalah efek suara di akhir demonstrasi. Eeeegh! Khas bunyi orang kekenyangan minum bir.

Aplikasi sejenis yang tak kalah menarik adalah E-Smoke (Electric Smoke). Perangkat lunak ini memperlihatkan bagaimana merokok secara virtual di layar iPhone. Selain accelerometer, E-Smoke dilengkapi teknologi gelombang suara (sonic) yang dapat mengenali hembusan nafas melalui microphone. Semakin dalam tarikan nafas akan semakin cepat rokok terbakar. Tak hanya itu, rokok virtual ini juga bisa dinyalakan dengan aplikasi Sonic Lighter dari iPhone yang berbeda.

E-Smoke, konon ditawarkan sebagai alternatif bagi orang-orang yang inginberhenti merokok. “Try to quit countless time and it never work because the urge to inhale was just to strong? Here your solution,” demikian iklannya tertulis di App Store. Berkesan bercanda, tapi serius ternyata. Lihat saja yang ada dalam aplikasi ini. E-Smoke memperlihatkan manfaat hidup tanpa rokok melalui simulasi perhitungan yang inputnya dari kuantitas merokok secara virtual di iPhone. Sehabis menghisap E-Smoke, kita bisa melihat hasil simulasi data penurunan risiko terkena kanker, stroke, penyakit jantung, dan berbagai info terkait lainnya, tergantung kuantitas E-Smoke yang telah dihisap.

Masih banyak aplikasi sejenis iBeer dan E-Smoke yang digelar di App Store. Misalnya, aplikasi Sonic Lighter yang selain bisa menjadi sumber api virtual, juga bisa dipadamkan dengan meniupkan nafas ke arah microphone. Ada juga Amazing X-Ray FX, yang menjadikan iPhone seolah-olah sebagai alat rontgen tulang jari manusia. Beberapa aplikasi yang juga tergolong unik adalah iMunchies, iHandy Coin Flip, iMaid, dan aplikasi lain yang bisa menjadi bahan candaan bersama teman.

n2jrock

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun