Mohon tunggu...
Ryan Saputra
Ryan Saputra Mohon Tunggu... -

Cobalah lihat dari sudut pandang yang lain..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ga Telat Donk Kalo Mau Review Harry Potter and The Deathly Hallows Lagi.. :)

29 November 2010   03:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Yess…ahirnya bisa nonton Harry Potter juga, walaupun tidak didampingi oleh wanita yang saya harapkan.. :(

This is SPOILER!!! So,bagi tmn2 yang blm nonton harpot, disarankan jangan baca dulu ni review dari saya ampe ahir,cukup ampe pertengahan sajah,,hehehe…

The best ever adaptation movie from Harry Potter after 6 movie before. Yupz! Itulah kesimpulan saya sebagai penonton kategori pertama (1. Setia baca novel, 2. Pengagum Harpot tanpa pernah baca novel, 3. Hanya meramaikan euforia sajah.. ;p ) setelah 2 jam full duduk menyimak adegan tiap adegan, bener2 memuaskan!!! Semua adegan sesuai imajinasi yang saya bayangkan, yaahh..setidaknya 90% lah dengan isi novel, malahan ada kesan ada beberapa adegan yang ga ada di novel, dimunculkan disini (entah apa ya itu, ada tmn yg bisa mengingatkan?)

Storyline:

Adegan intro dimulai dari wakil dari kementrian yang menenangkan para wartawan bahwa tidak terjadi apapun yang mengguncang kementrian sihir pasca kematian Dumbledore, padahal yang terjadi sebaliknya guys. Kementrian sudah dikuasai sepenuhnya oleh para pelahap maut dan tentu saja Dia-Yang-Namanya-Tak-Boleh-Disebut, wajah2 munafik lugu mereka di film harpot sebelumnya kini sudah menunjukkan aslinya dan sedang mengadakan rapat untuk menyusun rencana membunuh Harry Potter.

Para anggota Orde Phoenix tentu saja tidak tinggal diam. Rencana yang matang telah disiapkan oleh Ketua dari Orde, Mad Eye Moody. Rencana yang sebenarnya mudah - mengangkut Harry dari rumah paman Vernon menuju The Burrow-, menjadi sulit, karna semua mata musuh tertuju ke Harry, dengan tujuan “Kill The One!”. Untungnya anggota Orde telah menangkap situasi genting ini. Mad Eye telah menyiapkan ramuan polyjuice untuk diminum oleh beberapa anggota Orde, tujuannya menyamarkan Harry Potter dalam usaha perjalanan menuju The Burrow. Dan..sebenarnya pemberangkatan ini tidak diketahui oleh siapapun kecuali anggota Orde itu sendiri. Namun dalam perjalanan terjadi serangan mendadak dari Pelahap Maut (terjadi pengkhianatan disini).

Inilah salah satu adegan favorit saya. Terjadi kejar mengejar antara pelahap maut dan orde phoenix. Desingan mantra diluncurkan oleh masing2 pihak. Adrenalin penonton dibawa naik oleh sutradara, beuhhh…mantap!!! Adegannya ga kalah deh dengan The Matrix-Reloaded, ketika si Trinity mengendarai motor di highway dikejar ama kawanan setan gila (gw lupa namanya, J ).

Nah, ahirnya Harry Potter asli yang didampingi oleh Hagrid nyampe sebagai yang pertama di The Burrow. Fiuhhh…selesai masalah?! Belum guys! Sesudah Professor Lupin turun, situasi kembali tegang. Tak ingin pelahap maut berhasil menyelinap diantara anggota Orde, dia melayangkan pertanyaan kunci ke Harry, sebagai verifikasi bahwa memang benar dia adalah Harry yang asli. Untunglah, Harry masih ingat jawabannya.. -_-“

Esoknya, datanglah perwakilan dari kementrian sihir ke The Burrow menyerahkan warisan Dumbledore kepada 3 sekawan. Ron dengan Deluminator-nya (penangkap cahaya klo bisa saya simpulkan), Hermione dengan buku cerita (entah lupa judulnya apa, menceritakan tentang tiga bersaudara), dan Harry dengan bola snitch yang pertama kali dia tangkap dengan mulutnya. Tentu saja Dumbledore tidak sembarangan memberikan warisan untuk tiga sekawan ini. Karna ini benar2 berarti dalam pencarian horcrux.

Oya, lupa saya ungkapkan klo film ketujuh & delapan ini inti ceritanya adalah untuk mencari 7 horcrux milik Voldemort. Bagi penonton yang masuk dalam kategori non-pertama, =D , mungkin masih bingung atau lupa2 ingat tentang horcrux. Singkatnya, horcrux adalah satu nyawa Voldemort yang dibagi2 menjadi 7 bagian, ketujuh bagian itu disimpan di benda2 berharga kesayangan dia. Salah satunya yang telah dihancurkan adalah buku harian Tom Riddle-nama kecil Voldemort (Harpot #2). Logikanya klo ketujuh benda itu dihancurkan, maka matilah Voldemort,, Beres masalah..sip..sip..tamat dah!

Lanjut gan! Dalam situasi yang genting, Bill Weasley malah melangsungkan pernikahan dengan Fleur si peri (emang klo masalah yang ini ga bisa ditunda2 gan, bisa2 terjadi fitnah..=D ). Senyum dan tawa hanya muncul sekejap, karna para pelahap maut lagi2 berhasil menemukan persembunyian harpot. Untungnya Hermione berhasil men-disappeared ron dan harry menuju pusat kota London (whehehe…markasnya The Gunners #ga penting).

Di tengah keputusasaan karna mereka masih menjadi buronan pelahap maut walaupun di tengah keramaian para muggle, mereka ahirnya memutuskan untuk istirahat di Rumah Sirius Black yang sekarang dijadikan markas besar Orde Phoenix di Grimmauld Place nomor dua belas. Disinilah mereka menemukan kunci jawaban atas teka teki kalimat pada liontin pertama (adegan terahir film #6) yang mengatasnamakan RAB; Regulus Arcturus Black.

Intinya RAB itu adalah adik dari Sirius Black. RAB pernah dekat dengan Voldemort dan punya liontin yang berisikan nyawa Voldemort (horcrux). Setelah RGB meninggal atau entah kemana, barang2 milik tuan rumah dijaga oleh peri rumah Kreacher, termasuk liontin horcrux tsb. Namun, suatu ketika liontin itu dicuri oleh pengkhianat Mundungus Fletcher (halahhh..pemaen MU neh #ga penting). Lalu dijual, guess what who the buyer??? Doloris Umbridge. Yupz!!! Gw pikir ne orang dah abis riwayatnya di perawatan mental untuk sihir yang berbahaya, taunya diidupkan kembali ama si penulis. Dan sekarang jabatannya adalah sebagai Wakil Kepala dari kementrian sihir.

Beuuhhh…seperti game Metal Gear Solid, Tom Clancy, Assassin’s Creed, atau film Mission Impossible, dengan cara stealth tiga sekawan ini mau tidak mau harus menyusup ke Kementrian Sihir untuk mengambil liontin tanpa diketahui siapapun. Untungnya ada Hermione yang cerdas diantara mereka. Menyamar sebagai pegawai kementrian sihir mereka menyusup ke Kantor Kementrian Sihir, kuncinya adalah ramuan polyjuice. Disinilah adegan kocak yang bisa sedikitnya buat penonton tersenyum. =D .

Berhasil?!Yupz..pastinya! Misi pertama mereka sukses merebut liontin dari tangan Umbridge (walaupun adegan Umbridge ini dikit, tapi tetep buat gw, mukanya bikin jengkel! nice act bagi Imelda Staunton).

Harry, Hermione, dan Ron terdampar di hutan, karna perebutan liontin dari tangan Umbridge tidak berlangsung mulus. Aksi Harry dan kawan2 tertangkap mata oleh kawanan pelahap maut yang berada di kementrian sihir. Ketika keluar menuju transporter, satu pelahap maut mengejar mereka dan dengan cerdas Hermione membelokkan arah yang harusnya menuju rumah Sirius Black, malah ke hutan. Efeknya adalah tangan ron hampir putus. Untungnya ada kotak ajaib ala doraemon milik Hermione, segala perlengkapan tersedia disana. J

Menyadari bahwa liontin horcrux tsb tidak bisa dihancurkan dengan mantra sihir apapun, lalu mereka membawa serta liontin itu bersama dalam perjalanan mencari horcrux lainnya. Disinilah kecemburuan dan permusuhan antara Ron dan Harry terjadi, gara2nya adalah liontin tsb memiliki efek negatif terhadap pemakainya. Yang gw ga habis pikir, knp seh tu liontin kudu disimpen di leher???knp ga disimpen di kotak ajaib Hermione aja biar lebih aman. Hal ini buat gw teringat pada The Lord of The Ring, hmmmm…

Ron berpisah dengan kelompok Harry dan Hermione gara2 pertengkaran kecil sebenernya. Adegan selanjutnya pun diambil memakai sudut pandang Harry dan Hermione. Nah..disinilah ada adegan Harry dan Hermione berdansa yang menurut penonton cw seh romantis, padahal biasa aja ahh..kata gw mah. Sudut pandang gw, mereka berdansa karna sebagai seorang sahabat yang menghibur sahabatnya bukan sebagai sepasang kakasih, makanya tak ada sisi romantisnya. Kurasa sutradaranya pun menyadari hal itu. (penonton cw emang terlalu berlebihan..hehe…peace)

Berdua mereka sepakat menuju Godric Hollow, tempat tinggal Harry Potter kecil sekaligus makam bagi Ayah dan Ibunya. Disinilah mereka menemukan clue tentang lambang yang sama persis dengan yang ada pada buku Hermione, dan yang dipakai oleh Xenophilius Lovegood (ayahnya Luna Lovegood) pada acara pernikahan Bill n Fleur. Tak sengaja mereka bertemu dengan Bathilda Bagshot yang sudah tua, yang dulu pernah membuat biografi tentang Dumbledore (padahal sebenernya Bathilda Bagshot yang asli udah mati gan). Ada adegan yang bikin naik adrenalin lagi neh di Godric Hollow, tonton aja deh…hehe…

Setelah serangkaian perjalanan antara Harry dan Hermione saja, ahirnya mereka bertemu dengan Ron. Awalnya Ron yang menuntun Harry lewat patronumnya yang berbentuk rusa betina menuju tempat disimpannya pedang Gryfindor. Gw baru sadar, ternyata di adegan ini toh Harry dan Hermione berciuman dengan dashyat, setelah sebelumnya ramai diperbincangkan di jejaring sosial. Kirain beneran, taunya cuma efek dari penghancuran horcrux saja. Halahhhh.. -_-!

Liontin horcrux hancur oleh pedang Gryfindor. Ada adegan romantis disini (nahh…ini baru romantis beneran), dimana Ron ketika ditanya oleh Harry, “Bagaimana kau bisa menemukan kami?”. Dengan lugu Ron menjawab, “Ketika aku sedang tidur, aku mendengar suara Hermione yang memanggil-manggil namaku, …Ron..Ron... Aku selidiki ternyata suara itu berasal dari cahaya yang ada di deluminator-ku ini. Aku jentikkan deluminator ini, muncullah cahaya yang berputar2 di sekelilingku lalu ahirnya masuk ke hatiku ini. Lewat cahaya di hati inilah aku bisa menemukan Hermione yang tentu saja bersamamu juga Harry”. Hehe..gokil si Ron! Aslinya kocak gan, klo diceritain ama gw mah ga kerasa sense of romanticnya-nya.

Lewat analisis mereka bertiga bahwa simbol yang sama terdapat di kalung yang dipakai oleh Xenophilius Lovegood, lalu meluncurlah mereka ke rumah Luna Lovegood untuk mencari informasi kepada ayahnya Luna, ada hubungan apa simbol itu dengan yang tertera di buku warisan yang diberikan Dumbledore kepada Hermione, dan simbol itu juga terdapat pada makam di Godric Hollow.

Di adegan inilah terungkap kenapa JK. Rowling memberi judul The Deathly Hallows; Relakui Kematian (arti dari Relakuisendiri menurut kamus bahasa Indonesia adalah benda2 yang dianggap suci dan keramat). Bahwa alkisah ada tiga bersaudara yang meminta kepada Sang Kematian (The Deathly) masing2 tongkat sihir yang sangat sakti (Elder Wand; kini dimiliki oleh Dumbledore sampai ahir hayatnya), batu keramat yang bisa menghidupkan orang mati (sorcerer’s stone, sudah hancur di harpot #1), dan jubah gaib (magic cloak, yang kini diwariskan kepada Harry Potter dari ayahnya melalui Sirius Black sang wali, Harpot #1,2,3).

Nah…saya pikir sampai disini dulu review dari saya, karna klo diteruskan akan mengurangi sense dari film itu sendiri. Ada quote yang menarik bagi saya ketika di ujung film, pas adegan terbunuhnya sahabat Harry.

“I want buried my best friends properly”.

“Aku ingin menguburkan sababatku dengan cara yang pantas”,

Bukan dengan sihir. Padahal sebenarnya dia bisa saja menguburkan sahabatnya ini dengan sihir, tidak perlu menggali tanah segala. Disinilah ada makna terkandung bahwa segala sesuatu untuk mendapatkan hasil yang Terbaik untuk sesuatu yang Baik butuh Proses, tidak dengan cara yang instan.

Best Act

“Brilliant Hermione”!!! Yupz! Kalimat itu diluncurkan oleh Harry ketika Hermione memecahkan teka teki, karna sebenarnya di film bagian pertama ini Harry tidak terlalu banyak membantu, lebih banyak Hermione yang berhasil memecahkan teka teki dalam pencarian horcrux. Mungkin di bagian kedua, Harry lebih mendapatkan porsi sebagai pahlawan. Ron tetap dengan sikap yang konyol dan lelucon yang menggelitik, walaupun begitu tokoh ini berperan penting ketika keadaan sedang genting.

Dari pihak antagonis yang mendapat sorotan adalah pemeran Umbridge dan Bellatrix Lestrange. Luar biasa, apalagi pemeran Bellatrix Lastrange (Helena Bonham Carter). Dapat memainkan emosi penonton dengan cacian dan teriakan2 dia, as well as Heath Ledger sebagai Joker dalam Batman The Dark Knight. Lovely act Ms.Bonham.. :)

Well..ahir kata saya tunggu komentar dari tmn2 penggemar Harpot lainnya apalagi yang sudah menonton film ketujuh part-1 ini. Baik penonton kategori pertama kedua atau ketiga..hehehe…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun