Padangpanjang, Sumbar – Kota kecil yang berada di perlintasan Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat dengan Kota Wisata Bukittingi ini tidak pernah lengang dari kemunculan karya-karya baru sastrawannya.
Kehadiran dua tokoh muda yang selama ini bergerak di bidang pengembangan seni beladiri Pencak Silat, dalam menulis novel dan film, turut menyemarakkan kota yang telah banyak melahirkan penulis dan sastrawan hebat.
“Kita sedang garap sebuah film pendek yang berlatar pendidikan,” demikian ujar Marde Putra, seorang tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kotobaru Padang Panjang.
Marde yang sehari-hari selain berprofesi sebagai pendidik itu, juga seorang pelatih pencak silat beraliran tradisi Minangkabau.Ia menjelaskan, film pendek yang sedang digarapnya itu berkisah tentang seorang siswa miskin yang tekun dan ulet dalam menjalani pendidikan. Lakon pelajar yang diceritakan dalam film berjudul Secercah Tapi Harapan itu, juga tekun dan giat mendalami seni beladiri tradisi daerah.
“Ini pesan sosial yang kita harapkan akan menggugah masyarakat tentang arti pentingnya pendidikan. Sekaligus mengembangkan nilai-nilai budaya asli negeri sendiri,” terangnya.
Sementara itu, segera juga hadir sebuah novel berlatar Kota Padangpanjang, bercerita tentang kisah cinta dua anak manusia yang sama-sama aktivis kepemudaan berbeda organisasi, terikat dengan kecintaan pada komunitas yang membesarkannya, dengan segala riak yang mengikuti hubungan keduanya.
“Novel ini berjudul Perempuan Kiriman Tuhan, muatannya hampir sama dengan film yang sedang digarap rekan saya, pesan-pesan budaya dan tradisi negeri ini seperti Pencak Silat. Itu yang kita kedepankan,” ujar Nova, yang juga anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) itu.
Nova melanjutkan, nantinya dua karya ini akan diluncurkan secara bersamaan. Selain memiliki kemiripan muatan pesannya, dia menginginkan hadirnya tokoh muda Pencak Silat dalam kancah kepenulisan dan film, dapat muncul secara bersamaan.
“Kita sedang menyelesaikan keduanya. Setelah semua selesai kita akan luncurkan secara bersamaan,” ujarnya.
Terkait waktu peluncuran Nova juga menjelaskan, pihaknya sedang merencanakan peluncurannya seiring dengan kegiatan seminar pendidikan yang akan digelar oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati.
“Dalam seminar itu nantinya kita akan luncurkan novel dan film tersebut. Dan saat ini pihak P3SDM melati sedang merancang jadwal dan materi seminar,” jelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H