[caption caption="Surabaya Samator kembali kalahkan Jakarta BNI Taplus dilanjutan Pertamina Proliga 2016 Seri Jakarta, Jumat (1/4)."][/caption]Jakarta- Langkah tim Surabaya Samator untuk melaju ke babak Final Four Pertamina Proliga 2016 kian tak terbendung. Memuncaki klasemen sementara dengan nilai 14, Rendy Tamamilang dkk kembali menambah perolehan nilai mereka usai mengalahkan Jakarta BNI Taplus di pertandingan kedua Seri Jakarta yang berlangsung Jumat (1/4) yang berakhir dengan skor 3-2 (25-14, 25-20, 22-25, 19-25, 15-13).
Tampil dihadapan ratusan supporter lawan nyatanya tidak membuat para pemain Surabaya Samator gentar, terbukti anak asuh Ibarsyah Djanu leluasa melancarkan spike-spike keras dan tajam yang tidak mampu dibendung oleh para pemain BNI Taplus. Kurang dari empat puluh lima menit, Surabaya Samator memastikan dua set awal menjadi milik mereka.
Jakarta BNI Taplus yang butuh kemenangan untuk tetap membuka peluang lolos di babak Final Four mengubah skema tim di babak ketiga. Masuknyan Mahendra, Ramzil Huda dan Adi Firmansyah ternyata mampu membuat variasi serangan berjalan dengan baik sekaligus melepaskan tim dari kebuntuan. Serangan dari daerah serang tiga meter yang dilancarkan Huda dan Sigit tak pelak jadi lumbung poin Jakarta BNI Taplus.
Kebangkitan Jakarta BNI Taplus di dua set berikutnya tak lepas dari seringnya pemain Surabaya Samator melakukan kesalahan dalam melakukan serve dan buruknya penerimaan bola pertama yang menyulitkan mereka untuk mengatur pola serangan. Namun, memasuki set penentuan Surabaya Samator justru berbalik memimpin usai beberapa kali serangan BNI Taplus yang dibangun Huda dan Paulo tak mampu menembus hadangan para blocker Samator. Alhasil Aji Maulana dkk harus kembali menelan kekalahan kedua atas Samator dan gagal meraih poin maksimal.
Kurang padunya kinerja tim dan buruknya penerimaan bola pertama diakui oleh asisten pelatih Jakarta BNI Taplus, Alim Suseno jadi faktor penentu kegagalan timnya meraih kemenangan. “Kami terus berusaha mengevalusi kelemahan pada receive dan teamwork, terutama setelah kedatangan pemain asing baru, Paulo yang membutuhkan waktu adaptasi.”
Alim juga mengakui jika gagalnya counter attack yang digalang Ramzil Huda di set kelima juga menjadi titik balik dari permainan anak asuhnya dan membuyarkan kemenangan yang sudah di depan mata.
Di kubu berbeda, Rendy Tamamilang mengungkapkan jika timnya terlalu terburu-buru ingin menyelesaikan pertandingan dan cepat menang yang membuat mereka lengah dan terbawa irama permainan lawan. “Set ketiga kami terlalu terburu-buru ingin cepat menang, itu yang membuat kami tertekan dan melakukan kesalahan sendiri.”
[caption caption="Spiker Rendy Tamamilang dan pelatih Surabaya Samator, Ibarsyah Djanu ditemui usai pertandingan melawan Jakarta BNI Taplus"]
Usai menggebuk BNI Taplus, kini perolehan nilai Surabaya Samator menjadi 16 dan bisa dipastikan mereka jadi tim pertama yang lolos ke babak Final Four. Namun, meski sudah dipastikan lolos, Surabaya Samator tak ingin lengah dan jumawa. Tim yang bermarkas di Driyorejo tersebut berjanji akan tetap tampil maksimal di pertandingan berikutnya melawan sang Juara Bertahan Proliga 2015, Jakarta Elektrik PLN pada Sabtu (2/4).
Sementara bagi BNI Taplus, peluang ke Final Four semakin berat karena dari tujuh pertandingan yang sudah mereka mainkan, BNI Taplus hanya, mampu mengoleksi nilai 7. Jika BNI Taplus ingin lolos, mau tidak mau tiga pertandingan sisa melawan Bekasi BVN, Jakarta Pertamina Energi dan Jakarta Elektrik PLN harus dimenangkan dengan skor 3-0 atau 3-1. (ndy)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H