Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Surabaya Samator Pantang Lengah

2 April 2016   05:42 Diperbarui: 9 April 2016   14:49 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Surabaya Samator kembali kalahkan Jakarta BNI Taplus dilanjutan Pertamina Proliga 2016 Seri Jakarta, Jumat (1/4)."][/caption]Jakarta- Langkah tim Surabaya Samator untuk melaju ke babak Final Four Pertamina Proliga 2016 kian tak terbendung. Memuncaki klasemen sementara dengan nilai 14, Rendy Tamamilang dkk kembali menambah perolehan nilai mereka usai mengalahkan Jakarta BNI Taplus di pertandingan kedua Seri Jakarta yang berlangsung Jumat (1/4) yang berakhir dengan skor 3-2 (25-14, 25-20, 22-25, 19-25, 15-13).

Tampil dihadapan ratusan supporter lawan nyatanya tidak membuat para pemain Surabaya Samator gentar, terbukti anak asuh Ibarsyah Djanu leluasa melancarkan spike-spike keras dan tajam yang tidak mampu dibendung oleh para pemain BNI Taplus. Kurang dari empat puluh lima menit, Surabaya Samator memastikan dua set awal menjadi milik mereka.

Jakarta BNI Taplus yang butuh kemenangan untuk tetap membuka peluang lolos di babak Final Four mengubah skema tim di babak ketiga. Masuknyan Mahendra, Ramzil Huda dan Adi Firmansyah ternyata mampu membuat variasi serangan berjalan dengan baik sekaligus melepaskan tim dari kebuntuan. Serangan dari daerah serang tiga meter yang dilancarkan Huda dan Sigit tak pelak jadi lumbung poin Jakarta BNI Taplus.

Kebangkitan Jakarta BNI Taplus di dua set berikutnya tak lepas dari seringnya pemain Surabaya Samator melakukan kesalahan dalam melakukan serve dan buruknya penerimaan bola pertama yang menyulitkan mereka untuk mengatur pola serangan. Namun, memasuki set penentuan Surabaya Samator justru berbalik memimpin usai beberapa kali serangan BNI Taplus yang dibangun Huda dan Paulo tak mampu menembus hadangan para blocker Samator. Alhasil Aji Maulana dkk harus kembali menelan kekalahan kedua atas Samator dan gagal meraih poin maksimal.

Kurang padunya kinerja tim dan buruknya penerimaan bola pertama diakui oleh asisten pelatih Jakarta BNI Taplus, Alim Suseno jadi faktor penentu kegagalan timnya meraih kemenangan. “Kami terus berusaha mengevalusi kelemahan pada receive dan teamwork, terutama setelah kedatangan pemain asing baru, Paulo yang membutuhkan waktu adaptasi.”

Alim juga mengakui jika gagalnya counter attack yang digalang Ramzil Huda di set kelima juga menjadi titik balik dari permainan anak asuhnya dan membuyarkan kemenangan yang sudah di depan mata.

Di kubu berbeda, Rendy Tamamilang mengungkapkan jika timnya terlalu terburu-buru ingin menyelesaikan pertandingan dan cepat menang yang membuat mereka lengah dan terbawa irama permainan lawan. “Set ketiga kami terlalu terburu-buru ingin cepat menang, itu yang membuat kami tertekan dan melakukan kesalahan sendiri.”

[caption caption="Spiker Rendy Tamamilang dan pelatih Surabaya Samator, Ibarsyah Djanu ditemui usai pertandingan melawan Jakarta BNI Taplus"]

[/caption]Senada dengan Rendy, pelatih Samator, Ibarsyah Djanu juga mengatakan jika faktor mental juga memengaruhi permainan timnya, “Mental bermain anak-anak masih labil, karena itu di pertandingan berikutnya kami akan tetap tampil all out untuk memperkuat mental dan meningkatkan kepercayaan diri sebelum masuk babak Final Four yang tekanannya lebih besar.”

Usai menggebuk BNI Taplus, kini perolehan nilai Surabaya Samator menjadi 16 dan bisa dipastikan mereka jadi tim pertama yang lolos ke babak Final Four. Namun, meski sudah dipastikan lolos, Surabaya Samator tak ingin lengah dan jumawa. Tim yang bermarkas di Driyorejo tersebut berjanji akan tetap tampil maksimal di pertandingan berikutnya melawan sang Juara Bertahan Proliga 2015, Jakarta Elektrik PLN pada Sabtu (2/4).

Sementara bagi BNI Taplus, peluang ke Final Four semakin berat karena dari tujuh pertandingan yang sudah mereka mainkan, BNI Taplus hanya, mampu mengoleksi nilai 7. Jika BNI Taplus ingin lolos, mau tidak mau tiga pertandingan sisa melawan Bekasi BVN, Jakarta Pertamina Energi dan Jakarta Elektrik PLN harus dimenangkan dengan skor 3-0 atau 3-1. (ndy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun