[caption caption="Salah sati adegan di film Talak 3 | Ilustrasi: Instagram Laudya Cynthia Bella"][/caption]“Syutingnya di Jogja tuh, pasti pengen nonton deh.”
Ucap seorang teman yang duduk di sebelah saya saat melihat trailer film Talak 3 yang muncul beberapa saat sebelum film Surat dari Praha yang kami nonton bersama beberapa waktu yang lalu. Ucapan yang hanya saya balas dengan senyuman dan anggukan. Film komedi romantis dan syutingnya di Jogja, rasanya cukup jadi alasan saya untuk memasukan Talak 3 ke daftar film wajib tonton berikutnya.
Nyatanya bukan itu saja alasan yang akhirnya membuat saya benar-benar penasaran dengan film itu. Alasan lain yang membuat film itu menarik adalah karena Vino G Bastian, Laudya Cyntia Bella dan Reza Rahadian yang jadi pemeran utamanya. Siapa yang berani meragukan akting tiga orang yang di setiap filmnya sukses menembus lebih dari ratusan ribu penonton. Kebayangkan kalau ketiganya digabungkan dalam satu produksi bareng bakalan kayak apa film yang dihasilkan.
Eits tapi tunggu dulu, bukan hanya tiga orang itu aja yang jadi jaminan kalau film Talak 3 wajib ditonton. Ada dua sutradara kece yang ada di balik layar produksinya,The One and Only Hanung Bramantyo dan sutradara film Mencari Hilal yang juga pernah jadi salah satu pembicara di Kompasianival 2015, Ismael Basbeth.
Kolaborasi kelimanya memang tampak menarik tapi itu semua tentu tidak bakal berarti tanpa ide cerita dan skenario yang mumpuni dan juga tidak kalah menarik. Dari judulnya saja kita sudah bisa menerka bahwa Talak 3 adalah film yang mengangkat tentang kehidupan pernikahan yang tentunya tidak jauh dari keseharian kita.
***
Bagas (Vino G Bastian) dan Risa (Laudya Cynthia Bella) bekerja sebagai wedding planner di sebuah Wedding Organizer. Keduanya adalah rekan kerja yang kompak dan solid, terbukti dari sederet penghargaan yang mereka dapatkan sebagai buah dari ide-ide tentang pesta pernikahan yang mereka buat.
Sayangnya, kekompakan dan kesolidan mereka di dunia kerja tidak terbawa ke kehidupan pernikahan mereka. Pernikahan Bagas dan Risa harus berakhir di pengadilan karena ketidakcocokan keduanya yang diperparah dengan kelakuan Bagas yang main mata dengan seorang biduan dangdut, mantan kekasihnya. Ego Bagas sebagai laki-laki dan suami tentu saja saja tidak terima dengan tuduhan Risa, bahkan saking kesalnya Bagas sampai rela langsung menalak 3 Risa.
Bercerai tidak lantas membuat masalah keduanya selesai. Beberapa bulan setelah cerai rumah kredit yang mereka beli bersama terancam disita bank karena telat membayar cicilan. Tidak ingin kehilangan satu-satunya harta yang dimiliki bersama membuat Bagas dan Risa mencari cara, tidak saja untuk membayar tagihan kredit rumah tapi juga untuk menyelamatkan keuangan mereka masing-masing yang semakin tidak stabil setelah perceraian.
Sebuah jalan keluar datang ketika Inggrid (Tika Pangabean) bos di agensi tempat Bagas dan Risa bekerja yang menawarkan keduanya untuk menggarap proyek besar bersama-sama. Bekerja dengan mantan tentu bukan perkara gampang, apalagi adanya ultimatum dari Inggrid yang mengharuskan keduanya untuk kembali menikah, karena bagi Inggrid bagaimana bisa Bagas dan Risa mampu menyiapkan konsep pernikahan yang indah dan berkesan untuk para kliennya,sementara kenyataannya pernikahan mereka sendiri saja tidak berjalan mulus.
Berawal dari keterpaksaan itulah yang justru mampu menumbuhkan kembali benih-benih cinta di antara keduanya dan membuat mereka sama-sama berpikir bahwa inilah saatnya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu dan membulatkan tekad untuk kembali menikah. Namun, keinginan itu terhalang karena pada perceraian sebelumnya Bagas langsung menalak 3 Risa, sehingga jika ingin rujuk harus melalui proses muhalil, yaitu Risa harus menikah lebih dulu dengan laki-laki lain dan bercerai baru Bagas bisa menikahinya kembali.