Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Electric PLN Kubur Mimpi BNI 46

12 April 2015   05:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tim putra Jakarta Electric PLN membuktikan diri layak menjadi kandidat Juara Pertamina Proliga 2015 setelah memenangi laga kelima mereka di babak empat besar menghadapi Jakarta BNI 46 dengan skor tipis 3-2 (25-23, 25-27, 17-25, 26-24, 15-11).

Jakarta BNI 46 yang butuh kemenangan untuk menjaga kans lolos ke babak Grandfinal tampil menekan sejak awal. Sementara Jakarta Electric PLN yang sudah dipastikan mengantongi tiket Grandfinal mengistirahatkan beberapa pemain intinya dan menurunkan pemain lapis kedua.

Tingginya tensi pertandingan membuat beberapa kali terjadi ketegangan antara kedua tim terutama pada set keempat pada angka krusial 24-23 untuk keunggulan Electric PLN. Spike Oky Setia dinyatakan fault karena bola menyentuh rod antena diatas net. Tim Jakarta Electric PLN yang tidak terima dengan keputusan wasit menyatakan protes karena menurut mereka bola lebih dulu terkena block lawan sebelum memantul dan mengenai rod antena.

Insiden tersebut sempat membuat pertandingan terhenti selama lima menit. Raditya, wasit pertama yang memimpin pertandingan tetap pada pendiriannya dan memberikan angka pada Jakarta BNI 46. Namun insiden tersebut nyatanya tidak mampu menurunkan mental pasukan Putut Marhaento, terbukti ketika Jakarta  Electric PLN mampu menyamakan kedudukan dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.

"PLN adalah tim yg bermain konsisten. Bermain menghadapi mereka adalah pertandingan yang berat. Ini suatu ketidakberuntungan saat kami harus tereliminasi di Final Four." jelas Gordon Mayford, pelatih kepala Jakarta BNI 46.

Pelatih asing tersebut juga mengakui jika salah satu pemain andalannya, Sigit Ardian yang tampil baik saat mengalahkan Surabaya Samator sehari sebelumnya sedang berada dalam kondisi yang kurang fit dan itu menjadi salah satu faktor kelemahan BNI46.

Jakarta Electric PLN sendiri pada pertandingan hari ini tampil dengan pemain lapis kedua mereka. Hal tersebut diakui Putut Marhaento demi menjaga kondisi pemain inti dan memberikan kesempatan tanding kepada seluruh pemain.

"Hasil pertandingan hari ini memang tidak berpengaruh pada kami maka dari itu saya memberikan kesempatan pada pemain lapis kedua untuk bermain dan mengistirahatkan pemain inti." Putut mengaku cukup puas dengan penampilan pemain lapis kedua yang dimilikinya.

Saat disinggung mengenai duel lawan Surabaya Samator besok, Putut kembali mengatakan tetap akan menurunkan tim terbaik yang dimilikinya demi menjaga ritme permainan dan kondisi tim,

Kekalahan atas Jakarta Electric PLN membuat Jakarta BNI 46 harus mengubur mimpi mereka untuk tampil di Grandfinal, karena pada pertandingan sebelumnya Surabaya Samator sukses menekuk Jakarta Pertamina Energi 3-1. Poin Samator saat ini adalah 9, sementara Jakarta BNI 46 memiliki poin 5, jikapun besok Jakarta  BNI46 mampu mengalahkan Jakarta Pertamina Energi dan meraih poin maksimal 3, total poin mereka tetap tidak akan mampu melampaui poin Samator. (ndy)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun