Unggul dua set, permainan Jepang makin solid dan terus menekan anak-anak Garuda Jaya yang kesulitan menghadang serangan lawan. Jepang pun menutup set ketiga dengan skor 25-21.
Ditemui usai laga, asisten pelatih Indonesia yang juga mantan pemain timnas, Joni Sugiyatno mengakui bahwa Jepang memiliki kualitas permainan lebih bagus dibanding tim Indonesia, terutama dalam bertahan dan variasi serangan.
"Kami sebenarnya sudah mempelajari permainan Jepang, tetapi malam ini mereka menerapkan taktik yang sedikit berbeda dalam menyerang," ungkap Joni Sugiyatno.
Outside hitter Indonesia, Krisna juga mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya Jepang bermain lebih rapi.
"Mereka bermain rapi dan klop. Receive, block, dan defense berjalan baik dan apik," kata pemain kelahiran 2005 ini.
Lebih lanjut Krisna mengungkapkan pelajaran yang diambil dari laga kontra Jepang. Kelemahan yang harus segera diatas oleh timnya mengarungi semifinal.
"Receive dan block kami masih kurang baik. Kami juga harus lebih banyak variasi serangan."
Kalah dari Jepang, Indonesia berada di peringkat 2 klasifikasi babak 8 besar pool B dengan total mengoleksi 6 poin, hasil dari 2 kemenangan dan sekali kalah. Kemenangan dicatatkan Garuda Jaya atas Arab Saudi dan India. Sebagai runner-up pool E, Indonesia dipastikan akan menantang Iran di semifinal.
Terkait duel menghadapi juara bertahan Asian Men's U20 Championship 2022 sekaligus pemegang mahkota juara FIVB Men's U21 World Championship, Iran pemain yang berasal dari klub Surabaya Samator ini mengakui bahwa Iran adalah lawan yang berat.