Namun, kemudian secara bertahap ditambahkan oleh pihak Kiostix setiap harinya. Saya kemudian kembali melakukan pembelian tiket pertandingan voli indoor untuk tanggal 19 dan 22 Agustus 2018 tepat pada tanggal 12 Agustus 2018, yup satu hari sebelum itu Kiostix error (beruntung yaks, Alhamdulillah).
Satu hal yang membuat saya kecewa adalah karena sebenarnya sebelum terjadi  error, tampilan/layout sistem jual beli tiket di Kisotix sudah cukup baik, runut, dan detil.
Kiostix membuat para pemburu tiket untuk dapat dengan mudah menemukan pertandingan di setiap cabor yang ingin dibeli bahkan untuk cabor yang main di dua venue berbeda, Kiostix sudah secara rapi mengurutkannya, jadi para pemburu tiket tidak kesulitan atau ribet dan mengantisipasi salah membeli tiket.
Hal itu yang tidak saya temui ketika akhirnya sistem jual beli tiket dipindah dari Kiostix ke Blibli. Tampilan di Blibli justru menyulitkan untuk para pemburu tiket menentukan akan membeli tiket mana yang sesuai dengan keinginan mereka.
Bahkan kerap kali ditemukan bahwa tiket yang ingin dibeli ternyata stoknya habis dan akan ada stok kembali melalui update berkala tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sayang kan ya, padahal niat orang untuk beli tiket secara daring agar lebih praktis tapi ternyata itu jauh dari harapan.
Ketika pembelian secara daring mengalami kendala, satu-satunya jalan adalah dengan langsung mendatangi GBK, jadi sudah dapat dipastikan sejak pagi loket-loket di bagian luar area GBK sudah penuh dengan antrean para pemburu tiket.
Dan seperti yang sudah saya sebutkan tadi, panpel nampaknya belum mempersiapkan secara baik untuk mengakomodasi ramainya antrean pembelian tiket di hari pertama itu.
DI HARI PERTAMA ASIAN GAMES HANYA ADA 2 LOKET TIKET YANG BUKA, LOKET DI GATE 4 DAN DI GATE 7.
Bro  sist bisa bayangkan donk bagaimana kacaunya antrean, apalagi dari pagi tidak diterangkan pula oleh panpel mana loket khusus untuk menukarkan tiket yang dibeli secara daring dan mana yang beli on the spot. Alhasil dua loket tersebut benar-benar panjang sekaliiiiiiiiiii antreannya dan baru bisa sedikit terurai ketika panpel menginformasikan bahwa pemegang tiket online boleh langsung menuju venue pertandingan.
Melayani jual beli tiket untuk seluruh pertandingan yang dihelat di GBK hanya dengan mengandalkan 2 lokat saja tentu butuh kerja keras dan kesabaran ekstra tinggi buat penjaga tiket maupun yang mau beli.
Apalagi kalau ternyata setelah mengantre, tiket yang ingin dibeli ternyata ludes, habis. Itu yang dialami teman saya, dia sampai harus berjalan jauh dari loket 4 (berada dekat Hotel Century) ke loket 7 (berada di samping Hotel Sultan). Lumayan ya jalan kakinya kan.