Cap di Tangan atau Gelang Berbarcode?
Ini masih berhubungan dengan tanda masuk, jadi setelah kita dapat tiket fisik yang nantinya akan dipindai/scan oleh petugas di pintu masuk, sebagai penanda lainnya bahwa kita penonton yang sudah bayar dan diperbolehkan masuk adalah tangan kita akan dibubuhkan cap. Berasa mau masuk Dufan neh bukan Tennis Indoor.
Lagian jadi tidak perlu kerja dua kali kan ya, cetak tiket fisik lalu ngecap, mendingan juga cetak tiket gelang berbacode terus dipakai deh gelangnya. Selain lebih kekinian jadi kece juga gitu.
Shuttle Bus dan Jadwalnya yang Masih Minim
Di test event Asian Games 2018 lalu, INASGOC hanya membuka dua pintu akses untuk masuk ke kompleks GBK, satu pintu berada tepat di depan bekas Taman Ria Senayan yang dikhususkan untuk kendaraan berstiker dan media, sedangkan pintu khusus penonton adalah di Pintu Barat atau di depan Jalan Asia Afrika.
Pemberlakuan satu pintu masuk ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan pribadi di jalur menuju venuedan di dalam kompleks GBK. Asik neh, tapi ga asik buat mereka yang bawa kendaraan karena harus parkir di tempat lain dan juga buat yang malas jalan.
Harapannya saat Asian Games nanti, armada bus bisa lebih diperbanyak dan jadwal keberangkatannya juga jelas, sehingga memudahkan penonton, volunteer maupun media yang mungkin saja banyak yang akan memanfaatkan layanan bus ini.
Jalannya Baru Jadi, tapi Kok Sudah Bergelombang
Jalan aspalnya sudah bergelombang dan jika berjalan di atasnya terasa empuk seperti jalan tanah liat yang dilapisi aspal. Sepertinya saat diaspal, lapisan tanah yang ada dibawahnya belum benar-benar padat sehingga ketika dilintasi oleh kendaraan besar belum cukup kuat.
Cleaning Service di Setiap Venue Perlu atau Tidak?
Di artikel sebelumnya yang membahas tentang wajah barunya Tennis Indoor Senayan pasca renovasi, saya sudah menyinggung soal fasilitas toilet.