Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Perkasa di Grand Final, Pertamina Energi Raih Gelar Perdana

24 April 2017   09:03 Diperbarui: 24 April 2017   18:00 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun ganjil yang kembali tidak bersahabat dengan Palembang Bank Sumsel Babel. Di Proliga 2017 mereka hanya mampu jadi Runner-up| @nindyprisma

Tim putra Jakarta Pertamina Energi menutup kiprah mereka di Proliga 2017 dengan manis. Jumpa Palembang Bank Sumsel Babel di Grand Final yang berlangsung Minggu (23/4) di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Agung Seganti dkk di luar dugaan mampu menang mudah 3-0 (26-24, 25-15, 25-12).

Duel kedua tim yang pernah saling mengalahkan di fase penyisihan sebenarnya berlangsung ketat. Saling jual beli serangan membuat perbedaan angka keduanya tidak terpaut jauh. Meski sempat menyamakan kedudukan 24-24 dan memaksakan deuce, Bank Sumsel Babel tidak berhasil membendung kemenangan Pertamina Energi, setelah spike keras Alexander Minic tidak mampu di-block dengan baik oleh Dhani Anggriawan dan Sigit Ardian.

Langkah Pertamina Energi menapaki podium juara kian ringan. Berbekal jump service yang memang menjadi senjata andalan para pemainnya, serta seringnya pemain Bank Sumsel Babel membuang poin karena kesalahan sendiri. Anak asuh Putut Marhaento tersebut kembali memperbesar jarak keunggulan mereka menjadi 2-0 usai menutup set kedua dengan 25-15.

Petaka bagi Bank Sumsel Babel terjadi di set ketiga. Kekurangsempurnaan para punggawa tim asal Kota Pempek menerima jump service keras dan menusuk Alexander Minic, membuat Bank Sumsel Babel praktis tak mampu mengembangkan serangan dan secara mengejutkan tertinggal 11-0 di awal set ketiga. Berusaha memberikan perlawanan, namun jarak poin yang terlampau jauh membuat Bank Sumsel Babel harus gigit jari dan melihat Pertamina Energi berpesta setelah menutup set ketiga dengan 25-12.

Pelatih Bank Sumsel Babel, Syamsul Jais yang ditemui awak media usai pertandingan berujar bahwa hasil yang diperoleh timnya di Final benar-benar di luar dugaan.

“Kami sebenarnya sudah mempelajari dan mengantisipasi keistimewaan jump service Pertamina, tapi ternyata semua itu tidak jalan dengan baik di lapangan. Kami di bunuh lawan, itu membuat kami sulit berkembang apalagi ditambah anak-anak juga kerap melakukan kesalahan sendiri.”

Syamsul mengakui jika anak asuhnya semakin berada di dalam tekanan ketika tidak ada satu pun di antara mereka yang mampu mengembalikan jump service Pertamina dengan baik. “Saat satu per satu pemain tidak mampu menerima bola pertama dengan baik, mental tim akan hancur dan semakin tertekan karena tidak bisa berbuat apa-apa. Pertamina memang istimewa. Selamat untuk mereka.” tambahnya.

Tahun ganjil yang kembali tidak bersahabat dengan Palembang Bank Sumsel Babel. Di Proliga 2017 mereka hanya mampu jadi Runner-up| @nindyprisma
Tahun ganjil yang kembali tidak bersahabat dengan Palembang Bank Sumsel Babel. Di Proliga 2017 mereka hanya mampu jadi Runner-up| @nindyprisma
Bagi Pertamina Energi, kelemahan lawan yang tak mampu melakukan receive dengan sempurna memang menjadi salah satu faktor yang membuat mereka mampu menang mudah.

“Kemenangan hari ini, tidak lepas dari kesalahan yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel, mereka kerap mati sendiri dan itu menguntungkan kami.” terang Putut Marhaento, pelatih Pertamina Energi.

Pelatih yang pada tahun 2015 membawa tim putra Jakarta Elektrik PLN berjaya di Proliga ini mengatakan jika dia memang memasang strategi menekan lewat service dengan harapan bisa menghancurkan receive lawan.

“Saya memang menginstruksikan pemain untuk melakukan service yang bagus dan menekan lawan. Hal itu terbukti, ketika kami berhasil menang di set pertama dan unggul jauh di set kedua rasa kepercayaan diri pemain Bank Sumsel Babel langsung hilang.” lanjutnya

Gelar juara yang diraih Pertamina Energi menjadi jawaban atas rasa penasaran mereka selama ini. Sebab prestasi tertinggi tim yang memulai debutnya pada 2012 ini adalah menjadi runner-up Proliga pada tahun 2014. Kala itu mereka harus menerima kenyataan pahit dikalahkan Surabaya Samator di partai Final.

Tak hanya sukses merengkuh gelar juara, tapi kapten Pertamina Energi, Agung Seganti juga didapuk sebagai pemain terbaik (MVP) Proliga 2017. Titel serupa juga pernah diraih pemain asal Lampung ini pada tahun 2013 lalu.

Selain itu, gelar sebagai Pemain Terbaik juga seolah melengkapi penghargaan Spiker Terbaik yang juga menjadi milik Agung yang diumumkan saat Final Four pekan lalu di Bandung.

“Waktu Final Four lalu, saya dapat penghargaan spiker terbaik. Dari situ sempat terpikir ingin menambah satu gelar lagi, yaitu pemain terbaik. Ternyata terwujud dan terpenuhi, saya bawa pulang 3 trofi.” ungkap Agung.

Atas gelar pemain terbaik tersebut, Agung berhak atas hadiah uang tunai sebesar 10 juta rupiah. Hadiah serupa juga diterima Aprilia Manganang, pemain Jakarta Elektrik PLN yang keluar sebagai pemain terbaik putri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun