Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Surabaya Bhayangkara Samator di Antara Prestasi dan Dedikasi

20 Maret 2017   00:39 Diperbarui: 10 April 2017   06:00 2241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhayangkara Samator mendapatkan penghargaan atas keikutsertaan mereka di Proliga selama 16 tahun| Foto: Instagram @surabayasamator

Partai pamungkas putaran penyisihan Proliga 2017 mempertemukan Surabaya Bhayangkara Samator dengan Jakarta BNI Taplus. Pada pertandingan yang berlangsung Minggu (19/3) di GOR Ken Arok Malang, Bhayangkara Samator yang bertindak sebagai tuan rumah tidak butuh waktu lama untuk membungkam BNI Taplus dengan skor 3-0 (25-21, 25-21, 26-24).

Ambisi untuk menyapu bersih laga kandang membuat Bhayangkara Samator tampil menggebrak dan mendominasi jalannya pertandingan sejak set pertama. Serve dan spike tajam dari duet Rendy Tamamilang dan Rivan Nurmulki masih menjadi momok menakutkan yang kerap kali jadi lumbung poin Samator.

Sebaliknya, BNI Taplus yang sehari sebelumnya mampu mempecundangi Jakarta Pertamina Energi tampil kurang mengigit. Rapatnya block BNI Taplus yang menjadi faktor kemenangan atas Pertamina Energi lalu tak berjalan dengan baik ketika menghadapi Bhayangkara Samator. Meski sempat menempel ketat perolehan angka di set ketiga bahkan hingga memaksakan deuce di poin 24-24. Namun sayangnya, kesalahan umpan dan faktor kekurangtenangan dalam penyelesaian akhir membuat BNI Taplus gagal memaksakan set keempat di gelar.

“Anak-anak bermain kurang fokus. Mungkin karena sudah dipastikan lolos ke Final Four.” ungkap Loudry Maspaitella, asisten pelatih Jakarta BNI Taplus.

BNI Taplus memang sudah dipastikan lolos ke babak 4 besar setelah tim putra Jakarta Elektrik PLN gagal menang atas Palembang Bank Sumsel Babel di pertandingan sebelumnya yang dihelat di tempat yang sama.

Sementara itu, kemenangan atas BNI Taplus membuat Bhayangkara Samator berhasil menyapu bersih laga kandang sekaligus mendongkrak posisi di klasemen. Mahfud Nurcahyadi dkk kini berada di peringkat kedua setelah sebelumnya berada di peringkat ketiga klasemen sementara pasca meraih hasil kurang memuaskan di seri Surabaya, satu pekan lalu.

Sukses membukukan hasil sempurna tak lantas membuat tim kebanggaan masyarakat Jawa Timur ini puas. Ibarsyah Djanu, pelatih Bhayangkara Samator mengatakan bahwa timnya harus tetap berbenah dan tidak boleh lengah di babak Final Four yang memiliki tekanan jauh lebih besar.

“Semua lawan di Final Four sama beratnya. Kami tidak boleh lemgah, pada setiap poin, setiap rotasi. Kami harus benar-benar menyiapkan strategi dengan serius, siapa pun lawannya.” tegas mantan pelatih Tim Nasional ini.

Selain mencetak sukses ganda di Malang, Bhayangkara Samator juga mendapatkan apresiasi atas dedikasi dan kesetian mereka selama berkiprah di kompetisi bola voli tertinggi di tanah air, Proliga. Apresiasi dalam bentuk penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum PB PBVSI, Imam Sujarwo kepada Rasid Harsono selaku Executive Vice Presiden & COO PT Samator.

Bhayangkara Samator mendapatkan penghargaan atas keikutsertaan mereka di Proliga selama 16 tahun| Foto: Instagram @surabayasamator
Bhayangkara Samator mendapatkan penghargaan atas keikutsertaan mereka di Proliga selama 16 tahun| Foto: Instagram @surabayasamator
Samator menjadi tim putra yang tak pernah absen mengikuti Proliga sejak pertama kali digelar pada tahun 2002. Selama 16 tahun keikutsertaannya di Proliga, Samator sempat berganti nama sebanyak 4 kali, yakni Surabaya Flame (2002), Surabaya Flame Samator (2003-2004), Surabaya Samator (2005-2016) dan terakhir Surabaya Bhayangkara Samator (2017).

Prestasi yang diukir tim yang kerap kali menelurkan atlet voli handal yang jadi langganan tim nasional ini juga tak bisa dianggap remeh. Lima kali juara dan lima kali menjadi Runner-up mengukuhkan Samator sebagai tim yang paling banyak mengoleksi gelar.

“Hampir setiap tahun kami selalu masuk empat besar. Mudah-mudahan tahun ini kami bisa jadi juara lagi.” ujar Rasid Harsono, seperti dikutip Juara.net

Pada kesempatan yang sama Rasid juga menegaskan bahwa Samator akan terus mendukung dan melakukan pembinaan terhadap para pebola voli muda. “Kami tidak akan berhenti untuk terus melakukan pembinaan. Kami akan terus mengembangkan dan membentuk pemain-pemain yang nantinya akan menjadi tumpuan tim nasional.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun