Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

BNI Taplus Antiklimaks, Samator Raih Gelar Kelima

16 Mei 2016   11:58 Diperbarui: 16 Mei 2016   12:09 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya Samator| ramadhanicitra

Jakarta- Surabaya Samator menutup penampilan cemerlang mereka sepanjang Pertamina Proliga 2016 dengan manis. Meladeni perlawanan Jakarta BNI Taplus di partai puncak yang berlangsung di Istora Senayan, Mahfud Nurcahyadi dkk berhasil keluar sebagai pemenang usai unggul telak dengan skor 3-0 (25-18, 25-22, 25-22).

Mengusung target yang serupa, kedua tim turun dengan para pemain terbaiknya. Alhasil pertandingan berlangsung sengit dan ketat. Jual beli serangan diperagakan kedua tim sejak awal. Namun, rapatnya block kolektif yang digalang para pemain Samator nyatanya mampu meredam serangan BNI Taplus.

Beberapa kali spike tajam Dimas Saputra, Sigit Ardian dan Paulo berhasil dimentahkan dan jatuh di lapangan sendiri. Selain itu tidak berjalannya variasi serangan bola cepat yang sebenarnya menjadi andalah BNI Taplus juga membuat Aji Maulana dkk kesulitan menambah perolehan angka.  

Permainan BNI Taplus semakin terlihat antiklimaks. Tak hanya lemah dalam penyerangan, BNI Taplus juga lemah dalam pertahanan. Terbukti spike-spike tajam dan keras Rivan dan Toiran tidak mampu dibendung oleh para pemain BNI Taplus yang bermain jauh dari penampilan terbaik mereka.

Kekecewaan jelas terpancar dari wajah pelatih BNI Taplus, Eduardo de Paulo setelah melihat hasil yang dicapai timnya. “Saya tidak percaya kami bisa kalah semudah ini. Para pemain seperti kehilangan fokus dan konsentrasi di pertandingan hari ini.” ujar Eduardo de Paulo, pelatih BNI Taplus.

Lebih lanjut pelatih asal Brazil tersebut mengatakan bahwa sebagian pemainnya tidak menunjukan penampilan terbaik mereka. “Ketika berhadapan dengan Samator, kami tak seharusnya menunggu hasil dari kesalahan lawan, tapi harus berjuang sepenuh tenaga. Sayang, sebagian pemain tidak menunjukan penampilan terbaik mereka.” tambahnya.

Surabaya Samator| ramadhanicitra
Surabaya Samator| ramadhanicitra
Sementara itu, Ibarsyah Djanu mengungkapkan tiga kunci kemenangan Samator kali ini. “Kami sukses meredam service dan serangan BNI Taplus. Dua hal teknik tersebut berjalan dengan baik, selain itu motivasi untuk menang juga menjadi faktor lain yang membuat anak-anak tampil baik kali ini.”

Tiga kunci kemenangan Samator tersebut menurut Ibarsyah adalah hasil evaluasi yang dilakukan jajaran pelatih usai babak Final 4 di Bandung dan Yogyakarta. “Setelah kembali ke Surabaya, kami melakukan evaluasi dan memperlajari lagi service, serangan dan pola perputaran pemain BNI Taplus. Tapi kami juga tidak menyangka BNI Taplus bermain tidak maksimal di pertandingan final ini.” lanjutnya.

Sukses kembali membawa pulang piala bergilir Proliga ke Surabaya, Samator juga berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 200 juta. Selain itu Ibarsyah Djanu Tjahjono dan Rivan Nurmulki juga menggenapi prestasi Samator dengan membawa pulang gelar pelatih dan pemain terbaik Pertamina Proliga 2016. (ndy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun