Kemenangan perdana Surabaya Samator atas Jakarta Pertamina Energi di Pertamina Proliga 2016
Bandung- Surabaya Samator memperpanjang rekor kemenangan mereka di Final 4 Pertamina Proliga 2016. Setelah mampu mengalahkan Jakarta BNI Taplus dan Palembang Bank Sumsel Babel di pertandingan sebelumnya, kini giliran Jakarta Pertamina Energi yang jadi korban ketiga kekuatan tim asal Jawa Timur tersebut dengan skor 3-1 (25-21, 25-19, 23-25, 25-17) pada pertandingan yang berlangsung Minggu (1/5).
Raut kelelahan sama sekali tak nampak di wajah para punggawa Samator saat harus menghadapi Jakarta Pertamina Energi di pertandingan terakhir sektor putra Final 4 Pertamina Proliga 2016. Padahal di dua laga sebelumnya Rivan Nurmulki dkk dipaksa bermain lima set. Ambisi untuk menang menjadi salah satu faktor yang memotivasi Samator untuk kembali meraih poin di seri Bandung.
Ambisi serupa juga diusung oleh Jakarta Pertamina Energi yang baru meraih 3 poin hasil dari satu kali kemenangan. Sama-sama memasang target menang membuat pertandingan antara kedua tim berjalan ketat dan alot. Jual beli serangan terjadi sepanjang pertandingan di gelar. Surabaya Samator yang mengandalkan Trio R (Rivan, Rendy, Randu) kerap kali mementahkan spike-spike tajam terarah Hernandez dan Agung Seganti yang jadi kekuatan Pertamina Energi.
Lemahnya service dan defencemenjadi faktor yang menyebabkan Pertamina Energi sulit menjalankan variasi serangan mereka dan hal tersebut membuat Samator dapat dengan mudah mengembangkan permainannya dengan baik dan berbalik unggul.
“Saat receive lemah, variasi serangan jadi sulit dilakukan. Selain itu defence kami juga lemah dan itu dipergunakan dengan baik oleh Samator untuk mengembangkan permainan mereka” ungkap Alam Hadi Kosasih, asisten pelatih Jakarta Pertamina Energi.
Faktor lain yang membuat grafik permainan Pertamina Energi menurun dibandingkan ketika babak penyisihan putaran kedua lalu adalah karena stamina yang terkuras pada pertandingan sebelumnya. Sistem round robbin yang diterapkan di Final 4 Proliga memang membuat jadwal pertandingan semakin padat karena satu tim harus menghadapi tiga tim lainnya dalam tiga hari berturut-turut.
Di kubu berbeda, Ibarsyah Djanu, pelatih Surabaya Samator mengungkapkan bahwa faktor menurunnya stamina bukan menjadi persoalan krusial yang dihadapi timnya. Ibarsyah mengaku jika tim pelatih Samator menempa stamina para pemainnya dengan rutin melakukan latihan setiap pagi dan sore hari dengan jumlah 10 kali pertemuan setiap minggunya.
“Kalau stamina kami sudah tidak perlu diragukan lagi. Meski pertandingan lawan Pertamina Energi selalu jadi pertandingan yang melelahkan karena di dua pertemuan pada babak penyisihan lalu kami dipaksa bermain lima set oleh Pertamina dan kalah.” ujarnya.