Mohon tunggu...
N. Isna Rahmawati
N. Isna Rahmawati Mohon Tunggu... -

Penyuka travelling dan masakan. Lahir, belajar dan menghabiskan hampir seperempat abad usianya di kota Malang. Meski mempunyai latar belakang pendidikan bahasa inggris, namun dunia anak-anak mampu membuatnya berpaling dan ingin mempelajari dunia itu lebih dalam lagi. Insya Allah...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konninginenacht

30 April 2010   10:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sekilas tentang Konninginedag atawa Hari Ratu

Kata sebagian orang Belanda, hari ratu adalah hari dimana ratu berulang tahun...

selayaknya raja ato ratu yang sedang ultah, masyarakat pun menyelenggarakan perayaan yang meriah.

Belanda bertransformasi menjadi oranye pada malam 29 april sampai 30 april. Tapi apa yang mereka lakukan sebenarnya? pesta seperti apakah Hari Ratu tersebut?

Kata orang-orang perayaan terbesar ada di Amsterdam pada tanggal 30 april tersebut. Sedang hostfam saya menjelaskan Utrecht menyelenggarakan pestanya sendiri pada Konninginenacht atau semalam sebelum hari-H. Saya excited sekali menyambut perayaan tersebut karena kabar-kabar yang beredar menyebutkan ada banyak barang yang dijual dengan harga yang sangat miring sekali alias murah meriah. Hoeraaaaaa!! :P

Sehabis makan malam, saya dan host fam pun beranjak pergi ke pusat kota namun saya tidak pernah berharap bahwa saya akan pergi ke pasar senggol versi Utrecht.

Sesaat sesudah memarkir sepeda, kami di sambut dentuman musik bertalu-talu dari arah panggung. orang-orang [yang hampir semuanya memaki atribut oranye] disekitar panggung [yang sangat oranye sekali] terlihat menikmati musik yang disajikan. Disekitarnya juga terlihat ada bebrapa orang yang berdansa menikmati alunan lagu. tak seberapa jauh dari panggung, kami menuju gang kecil yang lebarnya tak kurang dari 100 meter. Gang itu bahkan terlihat lebih sempit sekali karena kedua sisinya dipenuhi orang yang berjualan dan lalu lalang orang yang berjalan di kedua sisi. Host mom saya menjelaskan, inilah yang disebut perayaan hari ratu. ^_^.

Semua orang bebas menjual barang apa saja yang sebenarnya ingin mereka buang. well, bisa dibilang inilah a massive second hand market ato host mom saya bilang pasar rubish hehehhe.

Hampir semua barang yang bisa dijual bisa ditemukan disana, mulai dari makanan sampai perabot rumah tangga, dari orang yang menawarkan barang sampai jasa. semua orang berusaha menjual barang2 yang tidak mereka gunakan lagi dengan harga semurah mungkin. Tapi yang paling lucu ada mba-mba yang menawarkan ipadnya untuk disentuh dengan imbalan 30 cents per 6 detik. Ada-ada saja ide untuk berjualan ini hehehhe....

Pada intinya, kalo memang punya banyak waktu luang, lebih baik datang agak sore supaya bisa dapat dengan jeli memilah-milih barang. Tidak sedikit barang yang kuaitasnya rendah. Atau kalau memang berniat hunting barang-barang yang ditawarkan, lebih baik membawa senter karena pasarnya tidak full penerangan. ^_^

Yah itu saja sih sekitar Konninginenacht, yah selain banyak orang mabuk dan beberapa orang yang bertindak bodoh karena mabuk semuanya tak jauh beda dengan pasar senggol di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun